Senang, bangga, dan kaget. Itulah yang dirasakan Grace Natalie, pemain violin atau biola asal Surabaya, saat tampil bersama orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) di Istana Negara dalam upacara Peringatan Ulang Tahun ke-77 RI, 17 Agustus 2022. Pelajar SMAN 15 Surabaya kelas XI, itu makin senang saat disaksikan Presiden Joko Widodo. Bahkan sempat bertatap muka, meski dalam hitungan menit.
“Kaget, tiba-tiba pak Jokowi datang di gladi bersih. Beliau juga ke panggung usai upacara. Senang sih, bisa tampil di istana,” kata Grace saat dijumpai di studio musiknya, Jalan Raya Menanggal, Surabaya Sabtu (20/8/2022).
Grace Natalie satu dari tiga violist asal Surabaya yang lolos seleksi untuk tampil bersama orkestra GBN pimpinan Purwacaraka. Bahkan ia menjadi anggota orkestra termuda.
Di ajang itu, ia tampil membawakan 17 lagu untuk mengiringi sejumlah artis. Sebut saja Vidi Aldiano yang membawakan medley Kebyar-kebyar dan Theresia Dere Margaretha yang menyanyikan lagu Rayuaan Pulau Kelapa. Keduanya tampil pada praupacara.
Sedangkan pada sore hari, ia mengiringi Dira Sugandi yang membawakan Kharisma Indonesia bersama paduan suara. Selanjutnya mengiringi Andmesh Kamaleng yang membawakan Rumah Kita, juga bareng paduan suara.
Orkestra GBN juga membawakan lagu daerah seperti Indung-indung (Kalimantan Timur), Tutu Koda (Nusa Tenggara Barat), Bindhe Biluhuta (Gorontalo), Sang Bumi (Lampung), Li Saalir (Madura), O Ulate (Maluku), dan Mambo Simbo (Papua Barat). Lagu lain adalah orkestra dan paduan suara yang dibawakan pramedley.
Bagi dara kelahiran 21 Desember 2005 ini, bukan pekerjaan mudah tampil di depan Presiden Joko Widodo. Menurutnya pengalaman tersebut merupakan yang pertama ia rasakan. “Gugup, ya. Itu sempat saya rasakan saat main,” tegasnya.
Gugup pernah ia rasakan saat Purwacaraka hadir dalam audisi. Diceritakan Grace, saat itu Purwacaraka tiba-tiba masuk ruang audisi, melihat peserta yang didampingi orang tua masing-masing. Sementara mayoritas peserta audisi adalah mahasiswa jurusan seni musik.
Ia menceritakan bagaimana ketika disuruh memainkan lagu Prima Vista kurang dari satu menit. Ia berpikir, sulit memenuhi permintaan juri. Kegugupan ia tunjukkan saat membawa buku ke dalam ruang audisi. Sementara seluruh peserta tidak boleh membawa buku ke dalam ruangan.
“Saya sempat pesimis saat juri meminta mengulang dua kali. Tapi teman bilang “bukan berarti juri tidak percaya”, itu membuat saya tenang. Saya bersyukur setelah menerima kabar lolos,” lanjut anak kedua dari tiga bersaudara itu.
Sebetulnya audisi sudah dilakukan 2021. Audisi dilakukan dua tahap dan dilaksanakan offline di Yogyakarta dan online. Tahap pertama Grace lolos bersama 104 peserta, yang kemudian diperas menjadi 70. Dari jumlah terakhir itu, pemain violin beranggotakan 24. Ia menjadi yang termuda, karena usianya baru 15 tahun pada 2021 lalu.
Hantaman virus corona varian delta membuat acara sakral di Istana Negara itu dilakukan daring. Namun seluruh penampil, khususnya orkestra diusulkan tampil offline tahun ini di acara yang sama.
Bakat bermusik putri pasangan Joseph Henri Pranowo-Agustina sudah terlihat sejak remaja. Itu ditandai saat tampil di Gedung Negara Grahadi pada peringatan HUT RI tahun 2018 dan 2019.
Sebetulnya, Grace mengaku sudah memendam rasa ingin tampil di istana empat tahun silam. Namun usianya terlalu muda membuat impiannya tertahan. Penantian itu baru terbayar tahun 2022 ini.
Agustina, sang ibu, menjelaskan anaknya tergolong hiperaktif saat kecil. Itu sebabnya ia mencarikan mainan yang slow motion. Selanjutnya sang ibu memberi dua opsi kegiatan, musik atau balet.
“Pilihannya jatuh pada musik, main violin. Karena cara megang dan memainkannya harus pelan dan hati-hati. Sempat saya beri gitar, tapi kok kelihatan tomboy,” Agustina menjelaskan.
Latihan violin perdana dilakukan pada 2010, saat usianya masih empat tahun. Kala itu orang tuanya mendatangkan guru private, Heru Suyono. Sayang sang guru meninggal. Pihak keluarga kemudian mencarikan guru lain. Mereka adalah Agustinus Fengki, disusul Yani Soentiono, dan Heru Prasetyo. Saat ini Grace ditangani Kevin Atmadja.
Bakat lain yang ia tunjukkan adalah dengan memainkan dua alat musik lain, yakni piano dan bas elektrik. Tak jarang ia bermain bareng kakaknya, Eleonora Elza. Sang kakak merupakan anggota Sparkling, grup vokal asal Surabaya yang pernah menyabet penghargaan di Swedia.
Kebanggaan yang sudah menanti adalah kesempatan tampil dalam gala dinner KTT G-20 di Bali, September mendatang bersama Trust Orchestra, pimpinan Nathania Karina. “Saya sudah menjadi member Trust sejak 2021. Bangga banget bisa tampil di sana (KTTG-20),” pungkas Grace berbinar-binar.