• 24 Apr, 2025

Rumah Anak Prestasi, Wadah Tumbuhkan Asa Anak Istimewa

Rumah Anak Prestasi, Wadah Tumbuhkan Asa Anak Istimewa

SURABAYA-Kini mereka tak lagi sendirian. Anak-anak sudah punya wadah untuk berkumpul, mengembangkan bakat dan minat, serta kreativitasnya. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyediakan wadah untuk menumbuhkan asa para penyandang disabilitas atau warga istimewa. Namanya Rumah Anak Prestasi.

Sejak diresmikan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pada Rabu (7/9/2022), Rumah Anak Prestasi itu nyaris tak pernah sepi. Gedung yang berlamat di Jalan Nginden Semolo Nomor 23 ini selalu ramai. Anak-anak istimewa di Kota Pahlawan ini berjubel dan betah saat berkunjung.

Mereka serasa menemukan dunia barunya. Pasalnya, dulu mereka tergabung dengan komunitas-komunitas berbayar. Kini anak-anak hebat itu berkumpul menjadi satu. Saat ini putra-putri istimewa itu sudah berada dalam komunitas besar, di Rumah Anak Prestasi. Dan tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Pada saat meresmikan rumah tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan ini adalah tempat berkumpulnya semua komunitas anak-anak istimewa di Kota Pahlawan. Melalui ruang ini, mereka diharapkan memiliki keyakinan, kemandirian. Dan yang paling penting adalah tidak lagi minder.

“Kalau ada yang mengatakan mereka anak-anak difabel dan disabilitas, saya sebaliknya. Saya mengatakan mereka adalah anak-anak istimewa. Karena setiap kekurangan, pasti memiliki kelebihan,” kata Wali Kota Eri.

Menurutnya, Rumah Anak Prestasi ini sudah dilengkapi dengan sejumlah ruang atau fasilitas. Mulai dari ruang terapi wicara, ruang pembelajaran, minimarket, belajar seni musik, hingga membatik.

“Ada juga musala untuk tempat mengaji. Bahkan untuk anak-anak yang punya prestasi, di sini juga ada ruang physiotherapy dan ruang refleksi. Semua anak istimewa di Kota Surabaya dapat memanfaatkan seluruh fasilitas yang ada,” Wali Kot Eri menjelaskan.

Pemkot Surabaya, lanjut Wali Kota Eri, telah menyediakan orang-orang hebat. Harapannya agar anak-anak istimewa ini dapat dilatih menjadi anak yang mandiri dan memiliki prestasi luar biasa.

Ia juga sadar bahwa kehadiran Rumah Anak Prestasi belum sepenuhnya sempurna. Oleh sebabnya, ke depan pemkot akan terus menggandeng berbagai komunitas untuk melakukan penyempurnaan.

“Apakah ini sempurna? Tidak. Karena kami dengan komunitas nantinya akan terus berbenah apa kebutuhannya, kita akan menjalankan. Alhamdulillah, kita juga mendapat support penuh dari Bank Jatim,” katanya.

Tak hanya itu. Wali Kota Eri Cahyadi juga menyatakan, bahwa pemkot tengah menyiapkan ruang bagi anak-anak istimewa yang ingin mengembangkan bakatnya di bidang olahraga, seperti lapangan untuk sepak bola. Karena baginya, mereka juga memiliki hak yang sama seperti anak-anak lainnya.

“Ada teman-teman istimewa di bidang olahraga, kita juga lagi data. Lapangan juga sedang kita sediakan. Karena apa? Anak-anak ini juga harus punya tempat yang sama, yakni sarana untuk olahraga,” jelasnya.

Wali Kota Eri kembali menegaskan bahwa saat ini pemkot concern bagaimana sistem yang ada berjalan. Artinya, intervensi yang dilakukan pemkot diharapkan bukan hanya bersifat sesaat. Harapannya sistem itu dapat terus berdampak dan bermanfaat bagi warga Surabaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan bahwa Rumah Anak Prestasi menjadi ruang kreativitas kemandirian bagi anak-anak disabilitas. Uniknya, beberapa pendamping di rumah tersebut juga berasal dari disabilitas.

“Selain sebagai pendamping, disabilitas juga ada yang kami pekerjakan sebagai tenaga di mini market Rumah Anak Prestasi,” Anna menjelaskan.

Ia menyebutkan bahwa Rumah Anak Prestasi ini juga dilengkapi dengan sejumlah pelatihan untuk mengembangkan bakat anak-anak istimewa ini. Mulai dari sablon, modeling hingga seni musik. “Insyaallah ke depan akan terus kami kembangkan,” ujarnya.

Setelah diresmikan, antusiasme warga Surabaya sangat tinggi. Mereka memenuhi Rumah Anak Prestasi itu. Dasar itulah yang membuat pemkot mengembangkan konsep pendaftaran kelas keterampilan berbasis online. Saat ini juga sedang dihitung kuantitas dan kapasitas pendamping di setiap sesi atau kelas keterampilan, bakat, dan minat.

“Meskipun baru satu minggu, tapi di setiap sesi selalu penuh. Saat ini kami sedang proses mengembangkan pendaftaran secara online, agar anak-anak istimewa yang lain tidak menunggu terlalu lama. Serta, harus melihat kapasitas pendamping atau mentornya,” lanjut Anna.

Pemkot Surabaya berharap semua penyandang disabilitas di Surabaya bisa terus mengembangkan semua potensinya. Harapannya mereka dapat berdaya dan mandiri dalam menjalani hidup ke depannya.

“Kita semua yakin dan percaya bahwa mereka adalah anak-anak istimewa yang juga dikarunia keahlian. Tugas kita untuk menggali keahlian mereka, untuk bisa mandiri,” pungkasnya.