• 24 Apr, 2025

Cuaca Kian Ekstrem, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Siswa Surabaya Peduli Lingkungan

Cuaca Kian Ekstrem, Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Siswa Surabaya Peduli Lingkungan

Isu lingkungan yang disebabkan peningkatan cuaca menjadi concern semua pihak. Cukup banyak masalah yang menyebabkan naiknya suhu udara di belahan dunia, termasuk di Surabaya. Atas dasar ini membuat Pemerintah Kota Surabaya mendorong warganya lebih peduli dengan lingkungan.

Seperti yang disampaikan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Ia mendorong seluruh insan pendidikan di Surabaya lebih memerhatikan dampak lingkungan, skaligus menekan gas rumah kaca dan mendukung program pemerintah net zero emission. 

“Kalau kita lihat, iklim di Surabaya dan dunia saat ini sangat ekstrem. Tiba-tiba siangnya panas, malamnya dingin, dan itu terus terjadi. Bahkan suhu di dunia sudah naik 1-1,5 derajat celcius. Tahun ini diperkirakan naik ke 3 derajat celcius. Maka dari itu, kita harus menjaga lingkungan masing-masing,” kata Wali Kota Eri, Selasa, (21/1/2025). 

Wali Kota Eri meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Surabaya, Dedik Irianto, untuk mengajak seluruh anak-anak di Kota Pahlawan lebih peduli dengan lingkungan. Caranya, yakni diajarkan untuk mengelola sampah organik dan anorganik di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumahnya. 

“Pak Dedik dan Pak Yusuf, nanti kalau sudah ada anak-anak yang memilah sampah di lingkungannya selama setahun, saya beri piagam khusus buat anak-anakku semuanya. Jadi tugasnya Pak Yusuf dan Pak Dedik nanti, masing-masing sekolah tidak boleh ada sampah plastik,” pinta Wali Kota Eri. 

awarding-sekolah.jpg

Selain itu, ia juga meminta kepada Kadispendik Surabaya dan Kadis LH, untuk mengajarkan kepada anak-anak membuat sumur resapan di lingkungan sekolah. Manfaat dari sumur resapan ini cukup banyak. 

Sumur resapan bisa menampung air hingga tidak sampai meluber ke luar sekolah. Selanjutnya, air tertampung di dalam sumur resapan bisa dimanfaatkan untuk lingkungan sekolah. Misalnya untuk menyiram tanaman atau halaman agar tidak berdebu.

Wali Kota Eri juga mengajak anak-anak untuk menggencarkan penanaman pohon. Selain kepada anak-anak, ia juga meminta jajarannya untuk melakukan penanaman pohon setiap kali mendapatkan kenaikan jabatan.

“Mulai sekarang asisten, staf ahli, hingga kepala dinas dan ASN ada kewajiban memilah sampah. Jangan kalah sama anak-anak, ayo kita juga berikan contoh,” tegasnya.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi menghadiri awarding eco school, eco pesantren, pangeran-putri lingkungan, serta lomba asah terampil untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP se-Kota Pahlawan. Sekaligus memberi penghargaan kepada para juara yang diselenggarakan di Gedung Convention Hall.

Sedikitnya 30 siswa-siswi menerima penghargaan dari empat kategori yang dilombakan. Penghargaan yang pertama diberikan kepada pemenang lomba asah terampil tingkat PAUD-TK. 

awarding-sekolah1.jpg

Adapun juara satunya, dimenangkan oleh siswi Alita Queensha Wicitra dan Syafira Septiyana serta guru pendamping Tavip Warsinati dari TK Auditya Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan. 

Sementara itu, lomba asah terampil di tingkat SD, dimenangkan siswa SDN Sambikerep I Surabaya, yakni Giovanni Talita Dahayahu dan Syafia Arsyifa Putri Kurniawan. Kemudian, lomba pangeran lingkungan hidup dimenangkan siswa SDN Jemurwonosari I, Muhammad Zuhud Ardityawan. Sedangkan lomba putri lingkungan hidup kategori SD, dimenangkan Gayatri Kayla Firnanda dari SDN Rungkut Menanggal I, Surabaya. 

Wali Kota Eri juga memberikan awarding kepada pemenang lomba asah terampil tingkat SMP, kepada siswi SMPN 8, Anjalani Syarifah Sara dan Rr Almira Nur Aqiila Salsabilla serta masih banyak lainnya.

Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, dalam awarding kali ini terdapat empat lomba yang sebelumnya telah dilaksanakan pada 2024. Diantaranya, eco school, eco pesantren, pangeran-putri lingkungan, serta lomba asah terampil untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. 

Dedik menjelaskan, lomba yang pertama adalah asah terampil untuk jenjang PAUD, SD, dan SMP. Lomba tersebut diikuti 82 SMP, 268 SD, dan 783 sekolah tingkat TK-PAUD. Selain itu, juga ada lomba eco pesantren yang diikuti oleh 27 pesantren se-Surabaya.