HARI Kebangkitan Nasional menjadi momen penting bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas SDM. Setidaknya di era ini sejumlah inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji berharap teknologi bisa dikuasai sebelum Indonesia Emas 2045. Era digitalisasi menjadi fase kebangkitan kedua dalam hal kemajuan teknologi. Hal ini disampaikan Armuji saat didapuk menjadi inspektur upacara Hari Kebangkitan Nasional di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya, Senin (20/5/2024).
Pada kesempatan itu, ia meneruskan pesan yang disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, di mana saat ini umat manusia berada pada fase kebangkitan kedua. Yakni fase kemajuan teknologi menjadi kebutuhan sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban.
“Oleh karena itu, untuk menyongsong Indonesia Emas, sudah menjadi keniscayaan untuk menguasai teknologi. Kita harus berkompromi dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi,” kata Wawali seusai upacara.

Sudah menjadi keniscayaan pula bahwa kolaborasi antara generasi muda dengan generasi tua harus dibangun. Dengan demikian, generasi tua bisa mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi dan digitalisasi.
“Kalau tidak beradaptasi dengan teknologi, akan sulit terwujud generasi emas. Adagium siapa yang menguasai teknologi, dia lah yang akan menguasai peradaban. Itu betul, makanya harus berkompromi dan beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi,” tegasnya.
Wawali yakin anak-anak muda Surabaya sudah melek digitalisasi. Bahkan, generasi tua banyak yang belajar kepada anak muda. “Tinggal saat ini memberikan tempat kepada generasi muda untuk berkolaborasi dan berdiskusi dengan teman-temannya, untuk menyalurkan ide dalam dunia digitalisasi,” ujarnya.
Meski begitu, ia meminta anak muda Surabaya untuk tidak lengah dengan kemajuan teknologi. Hal ini penting untuk membeda-bedakan mana yang bermanfaat dan yang tidak, karena keduanya sudah campur aduk.
“Kalau misalnya ada berita atau video-video yang sekiranya bisa meracuni generasi muda, generasi muda harus bisa menangkal dengan produk digital. Saya yakin anak muda Surabaya sudah bisa mengatasi itu semuanya,” pungkasnya.