• 24 Apr, 2025

Stabilkan Harga, Pemkot Surabaya Gelar Pasar Murah di 244 Titik

Stabilkan Harga, Pemkot Surabaya Gelar Pasar Murah di 244 Titik

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya terus menggelar Pasar Murah. Kali ini dilakukan secara serentak di 244 titik, di 31 wilayah kecamatan, pada Selasa (12/3/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memenuhi kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa selain melalui Kios TPID, pemkot juga menggelar Pasar Murah di 244 titik untuk menjaga stok dan stabilitas harga. Pasar Murah ini digelar melalui kerja sama dengan stakeholder.

“Selain melalui Kios TPID, kami juga mengadakan Pasar Murah di 244 titik. Dimana 1 titik mengkaver beberapa RW. Langkah itu agar lebih dekat dengan masyarakat. Harapan lain, insyaallah inflasi dan kebutuhan bahan pokok bisa terjaga,” kata Wali Kota Eri saat membuka Pasar Murah di Rusunawa Penjaringan Sari.

Karenanya, Wali Kota Eri mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik adanya kenaikan harga atau stok bahan pokok. Sebab, Pemkot Surabaya terus berupaya menstabilkan harga dan menjaga stok kebutuhan bahan pokok.

“Saya berharap masyarakat jangan panik adanya kenaikan harga atau jumlah stok barang, karena insyaallah kita akan melakukan langkah-langkah strategis,” ujarnya.

Wali Kota Eri menyatakan akan terus mengevaluasi Pasar Murah di 244 titik. Evaluasi dilakukan terkait komoditas bahan pokok yang banyak dibutuhkan atau dibeli masyarakat.

“Sehingga kami bisa melakukan seminggu dua kali atau seminggu sekali. Kegiatan ini akan di lakukan sampai akhir tahun, untuk menjaga harga, stabilitas terjaga dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

Ia menuturkan bahwa Pasar Murah ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga Surabaya. Karenanya, ia meminta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) menggelar Pasar Murah hingga akhir 2024. Setidaknya harga komoditas benar-benar stabil.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyampaikan bahwa pelaksanaan pasar murah ini hasil kerja sama pemkot dengan para distributor, pabrikan, dan kelompok tani.

“Kegiatan serentak ini merupakan strategi Pemkot Surabaya dalam penanganan inflasi. Khususnya dari sisi pengendalian dampak inflasi kepada masyarakat Surabaya,” Dewi menjelaskan.

Ia menambahkan bahwa Pasar Murah serentak dilaksanakan di 244 titik yang tersebar di 31 wilayah Kecamatan Surabaya. Kegiatan Pasar Murah ditempatkan di Balai RW hingga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). “Harapannya agar lebih mudah dijangkau masyarakat di sekitar lokasi,” tuturnya.

Menurutnya, terdapat berbagai bahan pokok yang disediakan dalam Pasar Murah ini. Di antaranya, beras premium sebanyak 204.500 Kilogram dijual seharga Rp67,500 per sak dengan kemasan 5 Kg. Beras medium sebanyak 50.000 kg, yang dijual dengan harga Rp50.000 per sak dengan kemasan 5 Kg.

“Ada gula 17.600 kg yang dijual dengan Rp16.000 per kg. Lalu, telur ayam 10.000 Kg atau setara 16.000 kemasan, yang dijual dengan harga Rp19.000 per kemasan,” papar Dewi.

Tidak hanya itu, di Pasar Murah juga menyediakan bawang merah sebanyak 4,5 ton atau 9.900 bungkus, yang dijual Rp10.000 per kg. Dewi juga menyebut, terdapat frozen food dan daging dari distributor di 47 titik.