• 24 Apr, 2025

Kendalikan Inflasi Akibat Lonjakan Harga LPG

Kendalikan Inflasi Akibat Lonjakan Harga LPG

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah melakukan perhitungan terkait dampak penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG ukuran 3 Kg. Langkah ini untuk mengantisipasi lonjakan inflasi dan menurunnya daya beli masyarakat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa PT Pertamina Patra Niaga selaku penyedia LPG telah menjamin ketersediaan pasokan yang stabil untuk kebutuhan masyarakat Surabaya. 


“Insyaallah pasokan LPG, kalau disampaikan Pertamina aman. Memang dengan kenaikan harga ini mempengaruhi daya beli masyarakat di Surabaya,” kata Wali Kota Eri, Rabu (22/1/2025). Untuk itu, Wali Kota Eri menegaskan pentingnya pengawasan dan perhitungan cermat terkait dampak kenaikan harga barang pokok. Terutama LPG 3 Kg terhadap kondisi ekonomi warga Kota Surabaya. 


Selain itu, Pemkot Surabaya melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) rutin menghitung dan memantau kenaikan harga bahan pokok. Dua hal ini diharapkan tidak memicu lonjakan inflasi yang berlebihan. “Kami akan terus menghitung dan berkoordinasi dengan tim inflasi untuk memastikan kenaikan harga LPG dan bahan pokok lainnya. Tentu kami berharap tidak memberi dampak besar pada inflasi,” imbuhnya.


Perubahan harga LPG ukuran 3 kg mengalami perubahan harga pada 15 Januari lalu. Ini merupakan kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pemerintah kabupaten dan kota, PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, dan Hiswana Migas, melalui SK Gubernur Jatim Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 tentang HET LPG Tabung Kg di Provinsi Jatim. 


“Terkait adanya keputusan tersebut, kemudian Pak Wali (Eri Cahyadi) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota, terkait perubahan harga dan imbauan kepada seluruh warga untuk membeli LPG tabung 3 kg di pangkalan resmi,” kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya, Vykka Anggradevi. Meski demikian, ia menegaskan ketersediaan stok LPG di Surabaya aman. Jika ada pedagang yang menjual harga di atas HET, akibat dari biaya transportasi dan komponen lainnya.