Surabaya Halal Festival (SHF) 2024 telah mencapai puncak. Acara ini digelar Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Tujun penyelenggaraan ini menegakkan ekonomi kerakyatan berkeadilan sosial, dan fokus pada ekonomi kreatif melalui industri halal.
Dengan mengusung misi ‘Towards Halal Micro & Small Business Go Global’, puncak SHF 2024 berlangsung pada tanggal 21-23 Agustus 2024 di Kompleks Alun-alun Balai Pemuda Surabaya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, hadir mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam pembukaan SHF, Rabu (21/8/2024). Ada banyak kegiatan di puncak SHF 2024. Mulai talkshow, workshop & coaching clinic, business matching, kompetisi fotografi hingga lomba mewarnai anak-anak.
Terdapat pula exhibition yang diikuti sekitar 300 UMKM di Surabaya. Tidak ketinggalan pula pendampingan UMKM dalam proses pembuatan izin usaha Nomor Induk Berusaha (NIB), Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), dan sertifikasi halal.
Ketua Panitia Surabaya Halal Festival (SHF) 2024, Riva Siregar mengatakan bahwa SHF terbagi menjadi tiga rangkaian. Yakni pre event, main event, dan post event. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan mendorong inovasi, serta peningkatan daya saing produk UMKM untuk Go Global melalui sertifikasi halal.
“Upaya ini sejalan dengan pertumbuhan kesadaran mengenai pentingnya produk halal bagi konsumen global. Sehingga UMKM dan industri halal Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian nasional,” kata Riva Siregar, Rabu (21/8/2024).
Ketua Ikatan Alumni (IKA) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Manyar ini juga menyatakan bahwa terdapat sekitar 3.600 UMKM yang mendapatkan pendampingan dalam SHF 2024. Dari jumlah tersebut, 2.000 UMKM telah mendaftarkan sertifikasi halal.
“Yang mendaftar sudah 3.600 (UMKM). Sementara 1.600 UMKM masih dalam proses, sedangkan yang 2.000 sudah mendaftarkan sertifikasi halal pada saat pendampingan di lima lokasi,” Reva menambahkan.
Sebelum mendapatkan sertifikasi halal, setiap UMKM harus memenuhi persyaratan. Untuk itu, pihaknya menggandeng Pemkot Surabaya dan stakeholder dalam mendampingi UMKM. Setidaknya setiap Sabtu-Minggu dalam satu bulan terakhir dilakukan pendampingan. Caranya dengan meng-clustering UMKM per wilayah.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dikopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyampaikan melalui SHF 2024, pihaknya menargetkan 1000 UMKM self-declare atau risiko rendah memiliki sertifikat halal.
“Untuk UMKM safe-declare atau risiko rendah, targetnya 1.000. Tapi kemarin yang daftar itu mencapai 3.600 UMKM. Nah, di ajang ini kami prioritaskan makanan dan minuman risiko rendah dulu,” kata Dewi.
Berkaitan dengan prioritas tersebut, lanjut Dewi, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran bagi 1.000 UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal gratis. Sedangkan sisanya akan diproses lebih lanjut.
Saat ini terdapat 19.000 UMKM makanan dan minuman yang sudah mengantongi sertifikasi halal. Jumlah tersebut dalam waktu dekat akan bertambah menjadi 21.000 UMKM dengan adanya SHF 2024.
Sebetulnya, target kami dalam SHF ini hanya 1.000 UMKM. Tetapi kemudian berkembang menjadi 2.000. Dan hingga penutupan sudah mencapai 3.600 UMKM,” Dewi menjelaskan.
Karena kuota yang disiapkan melalui SHF melebihi target pendaftar, Dewi menyatakan bahwa Dikopumdag Surabaya berencana menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Ke depan pihaknya akan mencarikan CSR dari perusahaan untuk menitipkan kepada asosiasi karena memiliki program sertifikasi halal.