• 24 Apr, 2025

Revitalisasi Zona Eropa Harus Pertahankan Nilai Sejarah

Revitalisasi Zona Eropa Harus Pertahankan Nilai Sejarah

WAKIL Ketua DPRD Kota Surabaya, A.H Thony menyebut revitalisasi kota lama zona Eropa yang dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus mempertahankan nilai sejarah.

“Kalau kampung Eropa tentunya bernuansa tematik, sehingga tersambung antara kondisi sejarah dengan penampakan setelah revitalisasi,” kata A.H Thony di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Kota Surabaya mempunyai rekam cerita masa lalu atau sejarah yang cukup kuat. Revitalisasi kota lama di bagian zona Eropa tak hanya sekadar upaya menghidupkan kawasan tersebut. Harapannya harus diimbangi upaya Pemkot Surabaya memberikan sisi edukasi bagi masyarakat.

“Surabaya lebih dikenal sebagai salah satu kawasan atau kota yang membangun kultur melalui kawasan kota lama,” ucapnya.

Thony optimistis dipertahankannya nilai sejarah mampu menghadirkan ciri khas kota lama. Dengan demikian, mampu menjadi pembeda dengan kawasan serupa di kota lainnya.

Dengan begitu, kota lama di Surabaya mendorong ketertarikan para wisatawan. Baik lokal maupun asing. Sebab, sebelum zona Eropa disentuh revitalisasi, pemkot lebih dahulu menggarap zona Pecinan.

“Ini memperkaya Kota Surabaya dengan hadirnya destinasi wisata yang lebih menarik,” ujarnya.

Thony berharap Pemkot Surabaya bisa lebih banyak melibatkan ahli di bidang sejarah. utamanya selama pengerjaan revitalisasi kota lama. Tujuannya adalah ketika proses rampung, kawasan tersebut bisa lebih hidup.

“Bisa dengan pakar sejarah dan sosiologi. Kalau sosiologi, maka sosiologi kawasan jadi orang datang ke sana akan ter-framing dan bisa membangun opini. Iitu lebih penting,” katanya.

Thony juga mendukung keterlibatan komunitas jeep lawas di kawasan kota lama. Selain sisi ekonomi, fasilitas wisata itu bisa menghadirkan pengalaman berbeda dan mempermudah wisatawan mengakses antar zona di kawasan lama. Jeep lawas disebutnya juga menjadi representasi nuansa militer di zaman kolonial.

“Di sana ada Jembatan Merah yang memang lekat dengan wisata perang dan perjuangan. Tidak masalah kalau diterapkan, kami siap mendukung program itu,” pungkasnya.