PARADE Surabaya Juang yang merupakan event tahunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tahun 2024 masuk Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 Kemenparekraf RI. Karenanya, pimpinan DPRD Surabaya meminta ajang tahun ini menyuguhkan kesenian yang lebih beragam.
“Saya harap, periode selanjutnya perlu menambahkan ragam kekayaan budaya lainnya, Remo sudah, tinggal ludruk dan seni lainnya, yang perlu diangkat,” kata Wakil Ketua DPRD Laila Mufidah, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, semakin banyak ragam kesenian tradisional ditampilkan, maka dapat memberikan dampak pada kesejahteraan para pelaku seni.
Selain menambah porsi kesenian tradisional, Laila juga mendorong penambahan aksi teaterikal pertempuran yang menjadi poin utama acara Parade Surabaya Juang.
Politikus perempuan itu optimistis makin kaya kemasan Parade Surabaya Juang, bisa semakin menarik minat masyarakat Surabaya. Begitu juga dengan wisatawan asing dan domestik bisa datang ke Surabaya.
“Pemkot selalu berhasil mengemas parade juang dengan sangat baik. Dan itu dari tahun ke tahun selalu menarik. Nah, kami berharap tahun ini juga ada sesuatu yang berbeda, dan kami di legislatif siap mendukung penuh,” ujarnya.
Laila menjelaskan, ketika jumlah masyarakat yang hadir menyaksikan meningkat, tentunya mampu memberikan dampak positif. Terutama pada sektor perekonomian agar bisa meningkatkan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Ada dampak ekonomi di sana, kami berharap tahun ini bisa semakin menyejahterakan pelaku UMKM,” Laila menambahkan.
Di samping itu, ia juga meminta jajaran Pemkot Surabaya untuk memperkuat koordinasi dengan pihak kelurahan dan kecamatan. Terlebih di wilayah atau rute yang dilalui peserta parade.
“Rute parade juang meliputi beberapa kelurahan dan kecamatan. Nantinya bisa disiapkan camat atau lurah perlunya melibatkan pelaku UMKM. Bagaimana pun juga, pelaku UMKM ini perlu mendapat nilai manfaat dari setiap kegiatan,” tuturnya.
Terkait dengan rute Parade Surabaya Juang, ia menilai sudah cukup dan sudah tidak perlu dilakukan penambahan rute.
Rute even tahunan itu melalui Jalan Pahlawan, Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, dan berakhir di Jalan Wali Kota Mustajab.
“Soal rute sudah pas, sebab jika semakin panjang akan sangat membebani peserta. Ingat, para peserta itu menempuhnya dengan berjalan kaki. Jadi, tidak perlu ditambah rutenya, tinggal menambah inovasi dan keberagaman keseniannya,” pungkasnya.