• 24 Apr, 2025

Pemkot Surabaya Gelontorkan 266.375 Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis

Pemkot Surabaya Gelontorkan 266.375 Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis

Kinerja Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji telah membuahkan hasil di berbagai sektor. Dalam kurun waktu empat tahun ini cukup banyak infrastruktur yang dibangun. Harapannya bisa memberi stimulus kepada investor guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pasangan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji dalam memimpin Surabaya juga concern terhadap peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM). Terutama perbaikan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial. 

Dalam empat tahun kepemimpinannya, telah banyak perubahan di dunia pendidikan. Salah satunya pemberian bantuan seragam dan perlengkapan sekolah gratis untuk 266.375 siswa. 

Program ini dimulai sejak tahun 2021, dengan sasaran utama siswa SD/MI dan SMP/MTs negeri maupun swasta. Utamanya keluarga miskin (gamis) maupun pra-gamis di Kota Pahlawan.

Bantuan ini bentuk perhatian dan intervensi dari Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji terhadap sektor pendidikan. Tujuan lain, untuk memastikan anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, tanpa terbebani biaya sekolah.

“Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa dari keluarga tidak mampu, tidak merasa khawatir terkait kebutuhan seragam dan perlengkapan sekolah. Sejak 2021, kami sudah menjalankan program bantuan ini untuk mendukung pendidikan,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (12/9/2024).

4-tahun-terakhir-pemkot-surabaya-gelontorkan-266375-seragam.png

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap, bantuan ini bisa mendorong siswa untuk terus semangat belajar. “Pendidikan adalah salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan. Saya berharap anak-anak Surabaya terus semangat belajar,” tuturnya.

Adapun jenis bantuan yang diberikan Pemkot Surabaya meliputi seragam sekolah lengkap. Mulai dari seragam putih-merah/putih-biru, seragam olahraga, seragam batik, seragam pramuka, hingga sepatu. Siswa juga mendapatkan tas sekolah serta perlengkapan lainnya seperti hasduk, topi, badge, ikat pinggang, dan kaos kaki.

“Kami juga melibatkan para pelaku UMKM dalam membuat seragam dan perlengkapan sekolah. Ini bertujuan agar roda perekonomian di Surabaya terus berputar,” Wali Kota Eri menambahkan.

Berdasar data Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya dalam empat tahun terakhir, program bantuan ini menyasar 266.375 siswa. Pada tahun 2021, bantuan seragam dan perlengkapan sekolah diberikan kepada 48.314 siswa. Jumlah itu terdiri atas 17.092 siswa SD Negeri, 4.624 siswa SD/MI swasta, 16.277 siswa SMP Negeri, dan 10.311 siswa SMP/MTs swasta.

Jumlah penerima pada tahun 2022 meningkat menjadi 108.132 siswa. Bantuan itu diberikan kepada 52.819 siswa SDN, 18.783 siswa SD/MI swasta, 24.442 siswa SMPN, dan 12.108 siswa SMP/MTs swasta.

wali-kota-eri-cahyadi-bagikan-seragam.jpg

Tak berhenti di sana, program ini terus berlanjut pada tahun 2023 dengan sasaran 55.504 siswa yang mendapatkan bantuan. Rinciannya, 30.135 siswa dari SDN, 7.078 siswa SD/MI swasta, 11.853 siswa SMPN, serta 6.438 siswa SMP/MTs swasta.

Memasuki tahun 2024, bantuan menyasar 54.425 siswa. Rinciannya, 30.135 siswa SDN dan 7.174 siswa SD/MI swasta, dengan total 37.309 penerima di jenjang SD. Jenjang SMP, bantuan menyasar kepada 10.207 siswa SMPN dan 6.909 siswa SMP/MTs swasta, dengan total 17.116 penerima.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menuturkan, program ini merupakan bagian dari upaya pemkot mengurangi angka kemiskinan. Salah satunya dengan memberikan akses pendidikan yang layak bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

“Bantuan ini merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam pendidikan, untuk menyiapkan generasi emas Surabaya,” Yusuf menerangkan.

Ia menambahkan, bahwa bantuan seragam dan perlengkapan sekolah dirancang untuk meringankan beban keluarga miskin dalam membiayai pendidikan anak-anak mereka. Adanya bantuan ini, pihaknya berharap siswa lebih fokus belajar, tanpa memikirkan biaya seragam dan perlengkapan sekolah.

Lebih dari itu, Yusuf menekankan program ini juga diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar anak-anak di Kota Pahlawan. Sehingga mereka dapat terus berjuang meraih cita-cita tanpa terbebani oleh masalah ekonomi.