Pemkot Surabaya secara resmi meluncurkan gerakan sosial "Surabaya Bergerak" Jilid II. Gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup melalui gotong royong. Langkah ini melanjutkan program sebelumnya "Surabaya Bergerak" Jilid I pada 2022 silam.
Peluncuran "Surabaya Bergerak" Jilid II ditandai dengan apel bersama di plaza Gedung Internatio, Kota Lama Surabaya, Kamis (24/10/2024). Apel dipimpin Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani.
“Gerakan ini bertujuan mengembalikan semangat gotong royong yang sudah dimulai pada Surabaya Bergerak sebelumnya,” kata Restu Novi.
Kegiatan pertama dalam gerakan ini adalah kerja bakti massal membersihkan kawasan Sungai Kalimas. Adapun titik awal dari Monumen Kapal Selam hingga Jembatan Petekan.

Pembersihan dilakukan di 12 zona, dengan melibatkan lebih dari 4.000 orang, termasuk warga, TNI/Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelajar, dan komunitas. Kegiatan ini mencakup pembersihan sampah, rumput liar, ranting pohon, eceng gondok, hingga pengecatan pagar pembatas sungai.
Restu Novi mengatakan, peluncuran gerakan ini juga bertujuan membangun kembali budaya gotong royong dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi serta musim penghujan.
“Gerakan ini tidak hanya untuk mengatasi banjir, tetapi juga untuk memperkuat rasa gotong royong warga dalam menjaga lingkungan,” ia menambahkan.
Setelah peluncuran, pengurus RT/RW dapat mendaftarkan kegiatan kerja bakti melalui laman resmi Pemkot Surabaya di https://bergerak.surabaya.go.id. Pemkot Surabaya akan membantu memfasilitasi pengangkutan sampah hasil kegiatan tersebut.

“Saya yakin Surabaya Bergerak Jilid II akan lebih sukses karena sudah menjadi bagian dari budaya warga Surabaya,” ujar Restu Novi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menjelaskan bahwa lebih dari 4.000 orang terlibat dalam kegiatan ini. sebab, musim hujan diperkirakan turun sejak awal November 2024 hingga Maret 2025.
“Surabaya Bergerak Jilid II ini sebagai upaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi dan musim hujan,” Agus Hebi menjelaskan.
Gerakan "Surabaya Bergerak" Jilid II diharapkan dapat mendorong warga untuk terus menjaga kebersihan kampungnya masing-masing dan berpartisipasi aktif dalam menjaga kota dari ancaman bencana.