SURABAYA-Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan peluang investasi di Kota Pahlawan. Salah satu peluang investasi itu berada di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama dengan Ketua Kadin Surabaya, M Ali Affandi Andi La Nyalla Mahmud Mattalitti juga sudah meninjau progres pembersihan eks THR-TRS di Jalan Kusuma Bangsa, pada Jumat (7/6/2024).
“Promosi peluang investasi ini sudah dimasukkan ke dalam program oleh Ketua Kadin Surabaya. Tujuannya untuk menarik investor, baik dalam maupun luar negeri. Jadi, Kadin Surabaya nanti yang menawarkan (investasinya),” kata Wali Kota Eri.
Menurutnya, tidak hanya eks THR-TRS yang akan ditawarkan sebagai peluang investasi di Kota Pahlawan. Sejumlah destinasi wisata lain seperti Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran juga memiliki peluang yang sama.
Dengan demikian, pemkot sudah memiliki planning bersama Kadin Surabaya apabila ada calon investor yang ingin menamkan modalnya. Setidaknya calon investor akan dimudahkan dengan program yang sudah disusun bersama Kadin Surabaya.
“Ke depan, kalau ada ‘tamu’ ke Surabaya, mau business to business (B2B), Kadin yang menjelaskan. Ini lho, lahan yang bisa dikerjasamakan, Anda ingin investasi apa, ingin membuat apa,” sambungnya.

Wali Kota Eri berharap adanya sinergi pemkot bersama Kadin Surabaya, bisa meningkatkan jumlah investor yang masuk ke Ibu Kota Jawa Timur ini. Terlebih, jaringan Kadin tidak hanya berskala nasional, tetapi sudah internasional.
“Harapan kami, pemerintah kota ketika sinergi dengan Kadin, bisa meningkatkan (investor). Terlebih Kadin memiliki sejumlah program, yang digagas pengusaha-pengusaha muda,” Wali Kota Eri menjelaskan.
Di setiap peluang investasi yang masuk, akan ditawarkan kepada investor dengan tema yang ditentukan Pemkot Surabaya. Wali Kota Eri mencontohkan bangunan di belakang eks TRS yang di dalamnya terdapat kolam renang.
Di lokasi ini, ia menginginkan ada ruang seni hingga tempat pertunjukan digital yang dikhususkan untuk anak-anak muda Surabaya. “Sehingga nanti membangunnya sesuai dengan konsep anak-anak muda. Boleh membangun (investasi) semuanya, tapi nanti harus berkomunikasi,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa bentuk kerja sama investasi yang dilakukan di eks THR-TRS bisa berupa Build Operate Transfer (BOT), atau sewa lahan. Namun, ia berharap, pengembangan ke depan lebih banyak menyediakan plaza terbuka.
“Harapan saya ini banyak ruang plaza terbuka. Jadi nanti kalau bisa (kerjasama) BOT atau apa (sewa lahan), tapi nanti juga ada yang untuk pemerintah kota,” ujar Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini.
Sementara itu, Ketua Kadin Surabaya, M Ali Affandi Andi La Nyalla Mahmud Mattalitti menyampaikan bahwa, ia bersama Wali Kota Eri telah meninjau beberapa lokasi di Kota Pahlawan yang memiliki potensi investasi. Salah satunya THP Kenjeran dan eks THR-TRS.
“Harapan kami, bagaimana melibatkan swasta atau investor untuk masuk, dan membangun Kota Surabaya,” kata Ali Affandi.
Meski demikian, mantan Ketua HIPMI Jawa Timur ini menyampaikan bahwa Kadin Surabaya juga akan mengutamakan investor lokal. Hal ini sejalan dengan komitmen Wali Kota Eri dalam pemberdayaan perekonomian lokal.
“Mas Wali juga berpesan, dari investor yang hendak masuk, lebih diutamakan untuk yang local. Misalnya investor Surabaya, supaya perputaran ekonomi juga berjalan, sekaligus menggerakkan Surabaya,” ujarnya.
Pihaknya memandang jika Wali Kota Eri memiliki visi besar dalam pengembangan eks THR-TRS. Bahkan, kata dia, pemkot telah merencanakan pengembangan eks THR-TRS dengan konsep skala internasional.