• 24 Apr, 2025

Padat Karya ala Wali Kota Eri Cahyadi Serap 36.194 Tenaga Kerja

Padat Karya ala Wali Kota Eri Cahyadi Serap 36.194 Tenaga Kerja

PADA tahun 2023, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggencarkan program Padat Karya. Alhasil, hingga akhir tahun 2023, program Padat Karya melalui bantuan usaha atau wirausaha dan penyaluran bekerja sudah menyerap 36.194 tenaga kerja.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa dalam rangka mengentas kemiskinan, gizi buruk dan stunting, harus ada pekerjaan untuk warga, terutama warga miskin. Tidak salah jika sasaran utama program Padat Karya adalah warga miskin.

“Jumlah warga miskin itu harus terus berkurang. Bagaimana caranya? Pemkot bersama DPRD Kota Surabaya dan stakeholder saling bersinergi untuk mengentas kemiskinan. Salah satunya melalui program Padat Karya,” kata Wali Kota Eri, Kamis (11/1/2024).

Hingga saat ini, sudah banyak jenis usaha yang dijalankan melalui Padat Karya. Sebut saja cuci mobil, laundry, menjahit, rumah produksi batik, café, sentra wisata kuliner, dan jenis usaha lainnya.

Yang bekerja di Padat Karya mayoritas warga miskin, yang dilatih dan diberikan peralatan untuk menjalankan usaha. Selanjutnya dievaluasi secara berkala setiap bulan, terkait pendapatan dan kendala yang dihadapi. Melalui program ini, sudah ribuan warga miskin yang bisa bekerja lagi.

Selain itu, pemkot juga melakukan intervensi melalui penyaluran berupa penempatan tenaga kerja secara formal maupun informal. Beberapa penyaluran kerja pada Perangkat Daerah Pemkot Surabaya, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Di samping itu, penyaluran bekerja hasil komitmen kemitraan yang dijalin Perangkat Daerah dengan perusahaan di Surabaya.

Kemudian, penyaluran bekerja sesuai peluang di masing-masing wilayah domisili keluarga miskin. Misalnya menjadi petugas air isi ulang, jasa asisten rumah tangga, baby sitter, pengantar paket dan jenis pekerjaan lain. “Intervensi Padat Karya melalui bantuan usaha dan penyaluran bekerja selama 2023 sebanyak 36.194 tenaga kerja,” tegasnya.

Menurutnya, posisi pemkot dalam hal ini sebagai fasilitator. Yakni memiliki tugas untuk menunjang kegiatan masyarakat dan meningkatkan pendapatan, sekaligus menaikkan taraf hidup warga.

Dalam menjalankan Padat Karya, Wali Kota Eri meminta semua pihak meninggalkan ego sektoral serta harus memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong. Dengan demikian, ekonomi kerakyatan Surabaya bisa terus digerakkan.

Wali Kota Eri menegaskan bahwa tahun 2024 ini, program Padat Karya akan terus dilanjutkan. Baginya, banyak hal yang bisa digenjot untuk tahun 2024 ini. Salah satunya kebutuhan daging di perhotelan.

“Nanti yang suplai daging di hotel-hotel itu, ya pemkot melalui Padat Karya. Ke depan warga miskin harus siap bekerja seperti ini. Bisa pula pemuda-pemudanya yang mencetak map-map pemkot, dan bisa juga usaha sablon. Insyaallah, itulah yang akan terus kita lakukan,” pungkasnya.