Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani resmi membuka Jambore Kesehatan Jiwa ke-VI di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Selasa (15/10/2024).
Kegiatan ini merupakan momen refleksi dan dedikasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terhadap isu kesehatan jiwa. Salah sau kontribusinya dengan terus berkomitmen dalam upaya, promotif, preventif kuratif, dan rehabilitatif di bidang kesehatan jiwa.
PJs Wali Kota Restu Novi mengatakan bahwa memaknai Hari Kesehatan Jiwa se-dunia, Pemkot Surabaya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur rutin menggelar Jambore Kesehatan Jiwa. Kegiatan ini merupakan salah satu inisiasi dalam menambah semangat dan motivasi bagi para petugas pelayanan kesehatan jiwa.
“Karena mereka sehari-hari mendampingi bagaimana para penyintas bisa setara di masyarakat. Ini bukan tugas sederhana. Ini adalah wadah untuk refleksi supaya bisa bertukar pengalaman,” kata PJs Restu Novi.

Jambore Kesehatan Jiwa ke-VI ini diikuti 22 kabupaten/kota di Jawa Timur. Harapannya, setelah mengikuti kegiatan tersebut, para peserta memiliki semangat baru, dan inspirasi terhadap praktik antarkabupaten-kota.
“Ke depan agar bisa lebih mengatasi kesehatan jiwa masyarakat, karena semakin hari problem permasalahan sosial semakin meningkat. Bahkan peningkatan paling miris adalah di usia produktif,” jelasnya.
Ia menerangkan, Surabaya menyadari pentingnya kesehatan jiwa dalam mendukung kesejahteraan warganya. Kesehatan jiwa tidak hanya mencakup kebugaran fisik, namun juga mencakup kemampuan seseorang mengendalikan emosi, mengatasi tekanan hidup, serta produktif dalam peran sosialnya.
“Melalui jambore ini, kami mendorong kesadaran, bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesehatan jiwa yang baik, serta dukungan yang layak dari keluarga, tenaga kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Dengan sinergi lintas program dan lintas sektor, Pemkot Surabaya memastikan bahwa warga yang membutuhkan bantuan, mendapatkan penanganan yang tepat, sehingga mampu menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif.

“Lewat berbagai kegiatan dan lomba yang diadakan, saya berharap acara ini bisa menjadi wadah untuk saling berbagi, mengembangkan potensi, serta mendorong inovasi dalam pelayanan kesehatan jiwa di Kota Surabaya,” ujarnya.
Di samping itu, PJs Restu Novi juga mengapresiasi kinerja para tenaga kesehatan atas kerja keras dan dedikasinya. Ia berharap tenaga kesehatan agar terus berinovasi dan memberikan yang terbaik dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan sudah melakukan penanganan untuk kesehatan jiwa. Kontribusi itu bisa dilihat ketersediaan layanan konseling, lengkap dengan tenaga psikolog medis di 63 puskesmas. “Di puskesmas juga dilakukan pendampingan terhadap warga yang dengan gangguan mental,” kata Nanik.
Sedangkan, persoalan yang sering dihadapi pasien dengan kategori usia produktif biasanya memiliki permasalahan pribadi maupun sosial. Seperti belum mendapatkan pekerjaan atau permasalahan keluarga.
Oleh sebab itu, kegiatan Jambore Kesehatan Jiwa ke-VI bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan inovasi bagi tenaga kesehatan, serta menurunkan stigma dalam keluarga dan masyarakat.