• 24 Apr, 2025

Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot dan Kementan Resmikan Irigasi Pompa dan Tanam Padi

Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot dan Kementan Resmikan Irigasi Pompa dan Tanam Padi

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Agus Susanto meresmikan Irigasi Perpompaan dan melakukan tanam padi untuk mendukung perluasan areal tanam, di Kecamatan Pakal, Rabu (9/10/2024).

Penjabat Sementara (PJs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani mengatakan, rumah pompa di Kecamatan Pakal ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas petani kota. Ia berharap bantuan ini bisa menaikkan indeks pertanaman. Dari dua kali tanam dalam setahun bisa tiga kali tanam.

“Ini menjadi upaya peningkatan infrastruktur irigasi agar memberikan manfaat besar bagi warga Surabaya, khususnya di bidang ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani,” kata PJs Restu Novi.

PJs Restu Novi juga mengucapkan terima kasih kepada Kementan RI atas kemitraan dan kerjasama dalam program Irigasi Perpompaan. Yakni, satu strategi penting untuk mendukung pertanian di wilayah tadah hujan yang kerap kesulitan air. 

“Tujuan utama program ini adalah meningkatkan ketersediaan irigasi, mempercepat pengolahan tanah dan tanam, serta menyelamatkan tanaman dari kekeringan. Di Surabaya, Kecamatan Pakal masuk wilayah yang menerima manfaat program ini,” ujarnya.

Di kesempatan ini, PJs Restu Novi bersama Agus Susanto, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti melakukan tanam padi dengan Kelompok Tani Sejahtera. Kegiatan ini bentuk dukungan terhadap perluasan areal tanam di Kecamatan Pakal.

“Langkah ini menjadi bagian dari komitmen untuk memperkuat ketahanan pangan di Kota Surabaya. Dengan memanfaatkan lahan potensial yang ada, harapannya tidak hanya meningkatkan panen, tetapi juga memberi kesempatan bagi para petani untuk sejahtera,” terangnya.

pertanian-kota1.jpg

Sementara itu, Agus Susanto mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya atas pemanfaatan lahan potensial. Menurutnya, di tengah sebesar Surabaya, masih memiliki area persawahan.

“Ini perjuangan yang tidak mudah. Tapi saya yakin, ada kerja sama untuk membangun ketahanan pangan. Surabaya luar biasa, saya sangat kagum karena lahannya sangat dekat dengan konsumen,” ujar pria yang juga Pj Antisipasi Darurat Pangan Jawa Timur.

Ia melanjutkan bahwa program ini meneruskan instruksi dari Presiden RI sebelumnya, Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan. Pemerintah memberikan pompa agar bisa dimanfaatkan. Harapannya agar bisa menanam padi tiga kali dalam setahun.

Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, program ini merupakan upaya Kementan bersama Pemkot Surabaya dalam meningkatkan ketahanan pangan, khususnya tanaman pangan seperti padi. 

“Pemerintah pusat memiliki program agar bisa swasembada pangan. Kita meresmikan berfungsinya irigasi pompa yang digunakan untuk memperluas areal tanam di Kecamatan Pakal. Harapannya, adanya irigasi pompa, perluasan areal tanam bisa bertambah,” Antiek menjelaskan.

Ia menjelaskan, tiga lokasi di Kota Surabaya mendapatkan bantuan paket irigasi perpompaan. Paket bantuan ini didistribusikan kepada beberapa kelompok tani di berbagai kelurahan. Di antaranya, Kelurahan Jeruk, Kelurahan Kedurus, dan Kelurahan Pakal.

“Kita ditarget bertambahnya area tanam sekitar 520 hektar. Petani juga senang dengan adanya perluasan area tanam karena pekerjaan mereka bertambah dan diharapkan pendapatan juga bertambah,” pungkasnya.