• 09 Jun, 2025

Dishub dan Polrestabes Surabaya Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Dishub dan Polrestabes Surabaya Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

PEMBANGUNAN terowong atau tunnel yang menghubungkan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS) tengah dikebut. Pemerintah Kota Surabaya berharap pembangunan ini sesuai dengan masterplan , yakni tuntas dalam tempo empat bulan, atau sejak 15 Juni hingga 11 Oktober 2024.

Sudah barang tentu pembangunan terowongan ini membawa dampak yang tidak kecil. Sebut saja penutupan akses jalan di sisi utara TIJ, atau Jalan Joyoboyo. Oleh sebab itu, pemkot bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya untuk mengalihkan arus kendaraan. 

Ketua Tim Angkutan Jalan dan Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Ali Mustofa mengatakan bahwa Jalan Joyoboyo dilakukan penutupan selama proses pengerjaan terowongan. Pengendara yang melintas di jalan tersebut, dapat melalui beberapa alternatif lain.

“Penutupan jalan dilakukan empat bulan, mulai 15 Juni sampai 11 Oktober 2024. Namun kami berusaha mempercepat pekerjaan,” kata Ali Mustofa dalam konferensi pers di Eks Gedung Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, proses pengerjaan terowongan dimulai dari sisi tengah atau median jalan. Pengerjaan dilanjutkan menuju arah sisi utara, di pintu masuk KBS dan terminal pada sisi barat. Diharapkan dengan pekerjaan di tengah bisa lebih cepat. Sehingga penutupan jalan tidak sampai emmpat bulan. 

Dalam hal koordinasi, dishub dan Satlantas Polrestabes Surabaya telah menyiapkan beberapa pola rekayasa lalu lintas. Rekayasa pertama, pengendara dari Jalan Gunungsari yang menuju Jalan Joyoboyo-Jalan Raya Darmo, bisa melintas melalui Jalan Gajah Mada dan Jalan Brawijaya.

“Untuk kendaraan Roda 2 (R2) dan R4, termasuk truk maksimal dua sumbu, masih bisa melewati Jalan Joyoboyo sisi selatan. Sebelum Sekolah St Yosep, belok kanan ke arah selatan, kemudian belok kiri arah timur menyusuri Terminal Joyoboyo dan masuk jalur utama Jalan Wonokromo," jelasnya.

Dishub Surabaya juga telah menyiapkan sejumlah papan informasi atau imbauan terkait pengalihan arus lalu lintas. Beberapa papan informasi itu terpasang di pertigaan Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya, dan sisi sekolah St. Yosep di Jalan Joyoboyo.

“Termasuk memasang banner di overpass Tol Karah maupun yang ada di Banyuurip. Sehingga kendaraan yang lebih dari dua sumbu, bisa mencari jalan alternative. Exit-nya (keluar) di Tol Waru atau Tol Dupak,” bebernya.

Sementara itu, Pejabat Sementara (PS) Kasubnit Jemen Opsrek Audit Inspeksi Satlantas Polrestabes Surabaya, Aiptu Abdul Roup menyatakan, pihaknya menerjunkan 10 personel untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas. Petugas diplot di beberapa titik lokasi pengalihan jalan bersama personel dari Dishub Surabaya.

“Data Renpam (rencana pengamanan), akan ada 10 personel yang disiapkan di lokasi proyek. Tetapi ini situasional. Dalam arti, kalau terjadi kepadatan, teman-teman akan digerakkan,” Abdul Roup menyampaikan.

Namun demikian, Polrestabes Surabaya memastikan tetap melakukan pemantauan situasi arus lalu lintas. Pemantauan dilakukan baik personel di lokasi maupun melalui Surabaya Intelligent Transport System (SITS). 

Menurutnya, kendaraan dengan maksimal dua sumbu, masih diizinkan melintas di Jalan Joyoboyo sisi selatan. Sedangkan kendaraan truk lebih dari dua sumbu, hanya diperbolehkan yang bersifat urgent tanpa melalui lokasi proyek.

“Untuk truk boleh masuk yang urgent, hanya untuk pengisian BBM di SPBU (Joyoboyo). Teman-teman dishub menjaganya cukup selektif dan prioritas. Hanya kendaraan yang betul-betul urgent, (seperti) sembako,”katanya.

Polrestabes Surabaya memperkirakan jumlah kendaraan yang melintas Jalan Joyoboyo pada weekday mencapai sekitar 17 ribu. Sedangkan di Jalan Dupak diperkirakan mencapai 28 ribu.