• 24 Apr, 2025

Berkah Program Tahara, Pelaku UMKM Jahit Benang Emas Hasilkan THR Rp65 juta

Berkah Program Tahara, Pelaku UMKM Jahit Benang Emas Hasilkan THR Rp65 juta

KEGIGIHAN pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) jahit Sumber Mulia Barokah (SMB) mendapatkan apresiasi dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Pasalnya, setelah mengikuti program Tahara (Tabungan Hari Raya), para pelaku UMKM Jahit ini berhasil mengantongi THR sebesar Rp65 juta.

Wali Kota Eri menilai kerja keras para pelaku UMKM SMB yang tergabung di dalam koperasi Benang Emas ini patut dicontoh seluruh warga Surabaya. Menurutnya, para penjahit itu adalah warga Surabaya yang mengubah hidupnya secara mandiri, hingga menjadi jauh lebih baik.

“Hari ini kita diinspirasi oleh penjahit Benang Emas. Bagaimana tadi ada yang umur 60 tahun, tidak mau mengharapkan bantuan, kerja dulu. Kemudian ada anak muda yang tidak bisa membayar UKT, diberi beasiswa juga tidak mau, tapi meminta pekerjaan biar mendapatkan hasil, ini kan menginspirasi,” kata Wali Kota Eri, Sabtu (13/4/2024).

Wali Kota Eri juga mengaku terenyuh lantaran ada warga yang tidak menggantungkan bantuan. Justru warga tersebut lebih memilih usaha demi mengubah nasib. Ia berharap para penjahit yang tergabung dalam UMKM SMB Koperasi Benang Emas itu bisa menginspirasi seluruh anak muda di Surabaya.

“Itu harapan saya. Nantinya mereka bisa memberikan contoh kepada anak muda-muda yang selama ini mendapatkan beasiswa. Nanti saya kumpulkan anak muda-anak muda ini, kemudian saya meminta kepada Mas Ali untuk berbicara,” ujarnya.

Yang lebih mengejutkan, di dalam UMKM ini terdapat single parents yang mampu hidup mandiri tanpa menunggu bantuan orang lain. Terdapat pula lansia yang tidak memiliki keahlian menjahit, kini sudah ahli menjahit. Padahal lansia tersebut tidak memiliki keahlian, tetapi karena ada kemauan, mampu mendapat penghasilan.

“Karena itu, saya selalu sampaikan tentang Kampung Madani. Nanti saya akan kembali kepada lurah dan camat, serta RT/RW, kalau yang diusulkan sebagai keluarga miskin atau pra-miskin yang disentuh dengan pekerjaan tidak mau, akan saya coret bantuannya, kalau tidak mau mengubah nasibnya. Saya tidak akan memberi bantuan,” katanya.

Wali Kota Eri berencana mengumpulkan lurah, camat, hingga RT/RW selepas bulan Ramadan. Harapannya untuk membahas Kampung Madani, sekaligus mengundang para penjahit Benang Emas untuk dijadikan contoh.

Para pelaku UMKM SMB Koperasi Benang Emas ini tak hanya mendapatkan penghasilan setiap bulannya. Mereka juga mendapatkan program Tahara di lebaran tahun 2024. Tahara merupakan program tabungan yang dijalankan Koperasi Benang Emas sebagai tabungan, sekaligus THR yang bisa diambil ketika lebaran.

Tahun ini, sebanyak 90 penjahit UMKM SMB Koperasi Benang Emas, telah berhasil mengumpulkan Tahara Rp65 juta. “Kesuksesan Padat Karya ini, selain menambah penghasilan keluarga miskin, mereka juga berhasil menyisihkan sebagian penghasilannya untuk ditabung dalam program Tahara,” imbuhnya.

Sementara itu, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Aliansah sanggup melanjutkan kuliah dengan hasil kerja kerasnya selama bergabung di UMKM SMB. Mahasiswa semester lima program studi Tasawuf dan Psikoterapi ini mengaku, tak ingin meminta kepada orang lain sebelum berusaha.

Bahkan, dia tak ingin meminta bantuan beasiswa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, hanya untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT). “Kata Pak Eri, janganlah sampai meminta beasiswa atau yang lain dari pemkot. Selagi masih mampu berkarya, ya harus dilakukan,” kata Ali, sapaan akrabnya.

Ali yakin, anak-anak muda Surabaya bisa bangkit dan mandiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain atau pemerintah utnuk mengubah nasibnya. “Rek, mumpung masih muda, dibanyakin pengalamannya semua dicoba. Seberapa pun cobaan yang datang, bakal ada rasa nikmat yang akan datang,” ucap Ali.

Ada pula yang bernasib lebih baik. Istiqomah selama berjualan gorengan keliling kini telah mengubah hidupnya. Perempuan 44 tahun itu mengaku telah terbebas dari status gakin, setelah ikut bekerja sebagai penjahit di UMKM SMB Koperasi Benang Emas. Bahkan ia juga terbebas dari utang Rp20 juta yang sempat melilitnya.

“Terima kasih kepada Pak Wali yang telah mendorong UMKM, supaya tidak tangan di bawah, tapi tanganya di atas. Tidak meminta terus, sekarang sudah bisa berkarya dan bekerja tanpa meminta bantuan,” ujarnya.