Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan pihaknya telah menerima surat dan dokumen Rancangan APBD 2025 dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Adapun proyeksi pendapatan dan belanja diperkirakan mencapai Rp11,9 triliun.
“Kami tindaklanjuti menurut prosedur dan mekanisme internal. Kami bahas di pimpinan dan rapat Badan Musyawarah, dan diputuskan untuk dilakukan dibahas lebih lanjut. Didahului penyampaian pengantar nota keuangan Rancangan APBD 2025, selanjutnya dibahas di komisi-komisi,” kata Adi, Kamis (1/8/2024).
Adi berharap proyeksi pendapatan dan belanja yang dapat dialokasikan untuk program pembangunan. Terutama program dan pembangunan yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap pembahasan lebih lanjut dapat membedah beberapa program pembangunan, untuk kesejahteraan masyarakat. Juga perbaikan sarana dan prasarana umum di beberapa kampong,” Adi menambahkan.
Dalam penyampaian pandangan umum atas RAPBD 2025, Adi menyebut semua fraksi sepakat membahas dan memberikan catatan. Selanjutnya pandangan umum ini akan direspons Wali Kota Surabaya.
Adi mengatakan beberapa pendapat fraksi itu diwarnai penyampaian pantun-pantun yang memberikan apresiasi positif terhadap capaian pemerintahan Eri.
“Besok dijadwalkan penyampaian jawaban Wali Kota Surabaya terhadap pandangan umum fraksi-fraksi. Mekanisme pembahasan itu sudah diatur dalam tata tertib DPRD dan regulasi yang berlaku,” ungkapnya.
Dengan proyeksi APBD sebesar RP11,9 triliun, ia berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat memperkuat program-program kesejahteran masyarakat. Terutama program yang menyentuh lapisan masyarakat lapisan orang kecil atau wong cilik .
“Harapannya, pembangunan Kota Surabaya terus dipacu semakin maju. Menumbuhkan gotong royong di masyarakat dan mengikis semakin kecil kemiskinan,” ungkapnya.
Berdasarkan paparan Pemkot Surabaya pada rapat paripurna, pendapatan Kota Surabaya peningkatan mencapai Rp1 triliun lebih tahun lalu. Untuk itu, ia berharap anggaran itu bisa dioptimalkan dalam pembangunan Kota Surabaya ke depan.
“Dari segi pendapatan kami lihat sudah ada peningkatan sampai Rp1 triliun lebih. Nanti bisa dioperasionalkan, untuk kepentingan pembangunan yang langsung berdampak luas di Kota Surabaya," jelasnya.
Selanjutnya, ia mengimbau agar Pemkot Surabaya dapat memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan serta ketenangakerjaan dan pembangunan di sektor perkampungan tahun depan.