Kota Surabaya sedang mengalami perubahan besar dalam hal infrastruktur jalan. Setelah lebih dari 20 tahun dengan metode tambal sulam dalam memperbaiki jalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerapkan perbaikan yang lebih menyeluruh dan terstruktur.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa metode tambal sulam yang selama ini dilakukan memerlukan pendekatan lebih serius. Karenanya, ia menekankan bahwa perbaikan jalan saat ini dilakukan melalui flexible pavement atau rigid pavement .
“Sudah hampir 20 tahun lebih, perbaikan jalan dengan cara tambal sulam ketika ada jalan berlubang. Saat ini kami melakukannya dengan pengaspalan secara menyeluruh,” ujar Wali Kota Eri saat meninjau persiapan perbaikan Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (6/8/2024).
Wali Kota Eri memberikan catatan penting kepada Perangkat Daerah (PD) terkait mengenai teknik perbaikan jalan yang harus dilakukan. Menurutnya, perbaikan jalan melalui pengaspalan atau overlay tidak boleh dilakukan sporadis di berbagai titik yang berbeda.
“Pengaspalan harus dimulai dari ujung ke ujung agar nyambung. Contoh, di titik ini dikerjakan, lalu di lokasi lain dikerjakan, akhirnya tidak rata. Itu sebabnya harus dilakukan dari ujung ke ujung," tegasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menggarisbawahi bahwa pengaspalan harus dilakukan merata di seluruh wilayah yang sama. Selanjutny berpindah ke wilayah lainnya. Hal ini penting untuk memastikan kualitas jalan agar rata dan meminimalisir aspal bergelombang.
“Cara mengerjakan jalan itu harus per wilayah. Jika selesai baru pindah wilayah. Dengan begitu, bisa mengurangi kemacetan jalan, ditambah lagi kualitas jalan bisa lebih baik dan lebih rata,” beber Wali Kota Eri.
Ia menyebut, di Jalan Kertajaya Surabaya, masih terdapat beberapa bagian jalan yang perlu diperbaiki. Terutama dari Viaduct Gubeng Kertajaya hingga menuju arah ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Menurutnya, di ruas jalan ini masih bergelombang dan membutuhkan pengaspalan ulang.
Di samping itu, Wali Kota Eri juga mengingatkan kepada PD terkait untuk melakukan sosialisasi kepada warga. Ia juga berharap kepada pengendara tidak melewati jalan saat sedang dilakukan pengaspalan pada malam hari.
“Saya juga mengimbau kepada pengguna jalan, apabila jalan dibuka setengah-setengah, ini bisa menghambat pengerjaa. Karena pengerjaannya menjadi lebih lama,” pungkasnya.