• 24 Apr, 2025

Tingkat Kegemaran Membaca di Surabaya Tertinggi se-Jawa Timur

Tingkat Kegemaran Membaca di Surabaya Tertinggi se-Jawa Timur

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kegemaran membaca atau minat baca bagi warganya. Alhasil, Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) tahun 2023 di Surabaya tertinggi se-kabupaten/kota di Jawa Timur.

Kepala Dispusip Surabaya, Mia Santi Dewi menjelaskan berdasarkan survei yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jawa Timur, TGM warga Surabaya tahun 2023 mencapai 80,3 poin. Angka ini menjadi satu-satunya kota yang dinilai masuk kategori “Sangat Tinggi”.

“Ini menunjukkan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan untuk terus meningkatkan minat baca dan kegemaran membaca warga telah berhasil,” kata Mia di Balai Kota Surabaya, Kamis (18/1/2024).

Selain itu, survei dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim juga menunjukkan bahwa durasi membaca atau lama waktu yang dihabiskan untuk membaca setiap harinya berada di level “sangat tinggi”, yaitu kurang lebih tiga jam.

Padahal, rata-rata membaca warga Jawa Timur hanya di kisaran satu jam hingga 1 jam 59 menit. “Artinya, di sini tingkat durasi membaca warga Surabaya sudah di atas rata-rata,” Mia menambahkan.

Menurutnya, sejumlah fasilitas yang biasanya dimanfaatkan warga Surabaya untuk membaca adalah perpustakaan, Taman Baca Masyarakat (TBM) dan mobil keliling atau perpustakaan keliling. Tak heran jika tingkat kunjungan ke perpustakaan dan TBM selalu tinggi setiap bulannya.

“Kunjungan tertinggi pada tahun 2023 terjadi bulan Maret, angkanya mencapai 84.882 pengunjung. Sedangkan total pengunjung selama tahun 2023 mencapai 824.790. Angka ini sesuai dengan TGM dan durasi membaca tertinggi di Jawa Timur,” tegasnya.

Mia juga menjelaskan berbagai strategi untuk meningkatkan minat baca masyarakat yang dilakukan sejak anak usia dini. Salah satunya dengan Wisata Buku. Program ini mengenalkan perpustakaan ke anak-anak dengan image baru.

Lewat dua perpustakaan yang dikelola pemkot, yaitu Perpustakaan di Balai Pemuda dan Perpustakaan di Rungkut Asri Tengah, anak-anak bisa mengakses berbagai kegiatan menarik, mulai dari mendapatkan informasi, pendidikan, hingga wisata sekaligus.

“Kalau ngomong perpustakaan, nggak hanya membayangkan rak buku. Namun juga kemasan dalam edutainment,” imbuhnya.

Dengan berkonsep menarik, aktivitas diperpustakaan bukan sekadar mengisi waktu luang. Namun telah menjadi tujuan utama anak-anak. Misalnya ketika pulang sekolah, anak-anak menuju ke perpustakaan.

“Mengajak datang ke perpustakaan menjadi bagian awal mengenalkan buku kepada anak. Kalau anak-anak sudah menjadikan perpustakaan sebagai tujuan, setelah itu diupayakan agar semakin gemar membaca,”ujarnya.

Layaknya tempat wisata, pada siswa usia dini diajak bermain sambil belajar. Misalnya anak TK, dibuatkan kartu perpustakaan. “Anak-anak bisa tap kartu saat mengunjungi perpustakaan. Di tempat ini juga bisa belajar sambil ice breaking,” katanya.

Selain Perpustakaan, masyarakat Surabaya juga bisa mengakses buku di Taman Baca Masyarakat (TBM) dan pojok baca di balai RW, kelurahan, dan spot lainnya. Di Surabaya, sudah ada sekitar 500 TBM dan 400 pojok baca yang juga bisa menjadi jujugan mencari buku menarik.

Adapun jenis buku yang paling banyak diminati adalah buku cerita hingga informatika sederhana. Sejauh ini mayoritas buku masih disuplai Pemkot Surabaya, dengan sirkulasi buku setiap tiga bulan. Sirkulasi ini juga menyesuaikan dengan buku yang diminati warga.