• 24 Apr, 2025

Tahun 2024, Pemkot Surabaya Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur

Tahun 2024, Pemkot Surabaya Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur

Pemerintah Kota Surabaya telah menuntaskan sejumlah pembangunan infrastruktur tahun 2024 ini. Program kerja ini setelah dihadapkan dengan sejumlah agenda tahun 2020 lalu. Di mana Pemkot Surabaya focus menangani Covid-19.

Sedangkan tahun 2022-2023, pemkot fokus pada pemulihan ekonomi dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui program Padat Karya. Nah, tahun 2024 inilah Pemkot Surabaya fokus pada pembangunan infrastruktur. 

Salah satu pembangunan infrastruktur yang ditargetkan selesai tahun ini adalah penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. RS baru ini telah dimulai pembangunannya pada 5 Oktober 2023 dan ditargetkan selesai tahun ini. 

“Karena izin operasional RSUD Surabaya Timur mulai di tahun ini. InsyaAllah tahun ini juga sudah bisa mulai beroperasi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelum menjalani masa cutinya.

Prioritas pembangunan infrastruktur lainnya adalah radial road untuk memecah kemacetan di Jalan Raya Lontar. Pemkot juga akan memulai lagi overlay jalan di Wiyung, Kertajaya, Banyu Urip.

Tahun ini pula, Pemkot Surabaya memulai pembangunan tunnel atau terowongan yang menghubungkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Semangat pembangunan ini guna mencegah kemacetan di Terminal Joyoboyo. 

“Pembangunan Tunnel ini ditargetkan rampung tahun ini juga. Memang utamanya untuk mencegah kemacetan dari KBS menuju ke Joyoboyo, juga agar parkirnya tidak di tepi jalan. Nah, akhirnya kami bangun tunnel, dan insyaallah tahun ini selesai,” terangnya.

img-8120.jpeg

Dalam rangka menyelesaikan persoalan banjir di Kota Pahlawan, pemkot juga melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari sampai dengan Pondok Benowo Indah (PBI) sepanjang 500 meter. Bahkan, pemkot juga membangun saluran diversi Wiyung hingga Lembah Harapan sepanjang 500 meter.

“Pembangunan diversi gunungsari itu sampai dengan Pondok Benowo Indah. Tahun 2024 itu akan sampai dengan 500 meter, tahun 2025 akan sampai Jembatan Raci-Benowo, dan tahun 2026 sampai dengan Gresik,” ia menambahkan. 

Sebetulnya, Wiyung juga sama. Tahun ini sampai dengan Lembah Harapan. Setelah itu tahun 2025 akan sampai di Puskesmas Lidah, dan tahun 2026 akan berjalan lagi, ditutup tahun 2027 akan sampai di titik Gresik.

Sedangkan pada pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), Wali Kota Eri memastikan bahwa seluruh wilayah di Kota Surabaya sudah mendapat penerangan. Total pemasangan PJU baru di Surabaya sebanyak 7.586 titik dan saat ini sudah terpasang di 6.154 titik.

Penuntasan persoalan di perkampungan juga dilanjutkan dengan pengerjaan saluran. Hal itu juga tercantum dalam berita acara komitmen bersama yang sudah ditandatangani RT/RW, baik melalui Musrenbang maupun ketika Wali Kota Eri melakukan pengecekan saluran di perkampungan. Saat ini pembangunan itu sudah hampir rampung semuanya. 

Selain itu, pemkot juga melakukan penataan kota lama di kawasan Surabaya Utara. Penataan itu sudah rampung dan sudah diresmikan Wali Kota Eri sebelum cuti. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa tahun ini pemkot juga memiliki prioritas pembangunan fisik. 

pembangunan-infrastruktur-2024.jpg

“Seperti pembangunan RSUD Surabaya Timur. Selain itu, juga melakukan penataan wilayah meliputi penanganan banjir atau genangan, pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu), jalan kota dan jalan ligkungan, persampahan, transportasi publik, termasuk juga penguatan Surabaya sebagai smart city,” Irvan menjelaskan.

Dalam menata wilayah, pemkot fokus pada penangan banjir dan genangan. Setidaknya terdapat 250 lokasi genangan di Kota Surabaya. Sebelumnya, pada 2023 lalu, pemkot telah menyelesaikannya di 31 lokasi. Di skala kota ini, pemkot akan mengembangkan sistem drainase di 12 lokasi pompa, serta pembangunan saluran U-ditch di 547 lokasi.

“Untuk prioritas penangan banjir dan genangan, kami melanjutkan pembangunan saluran diversi Gunungsari. Ini diharapkan bisa menyelesaikan persoalan genangan. Minimal mengurangi problem banjir dan genangan di kawasan Surabaya Barat,” terangnya.

Pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas Pemkot Surabaya, terdapat 519 ruas jalan perlahan diperbaiki tahun ini. Jumlah itu meliputi 71 ruas jalan arteri sekunder, 53 ruas jalan kolektor sekunder, dan 395 ruas jalan lokal sekunder. 

Ada pula pengerjaan flexible pavement atau pengaspalan di 21 lokasi, rigid pavement satu lokasi, jembatan 12 lokasi, pedestrian 8 lokasi, paving 26 lokasi, serta paving dan saluran sebanyak 121 lokasi.

“Proyek infrastruktur jalan lain yang tidak kalah penting adalah melanjutkan pembangunan radial road dari Jalan Yono Suwoyo menuju ke kawasan Citraland,” tuturnya.

Dengan semakin masifnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkot Surabaya, hal ini turut menyeimbangkan upaya integrasi teknologi dan komunikasi tata kota. Sebab, saat ini, pemkot juga tengah mengembangkan sistem open data atau. Yakni menyediakan data yang dapat diakses oleh masyarakat guna memperkuat Surabaya sebagai smart city.

“Dalam rangka single sign on, tata kelola teknologi komunikasi informasi bisa lebih mudah diakses melalui sistem single sign on untuk publik maupun untuk internal. Kami juga menggunakan satu peta berbasis geospasial untuk menunjang itu semua,” pungkasnya.