Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 di Kota Surabaya berlangsung meriah. Di acara ini dibarengkan dengan Festival Ekspresi Anak di Atlantis Land, Kenjeran Park, Kamis (15/8/2024). Perayaan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga menjadi puncak dari rangkaian kegiatan HAN yang berlangsung sejak Juli 2024.
Festival Ekspresi Anak dihadiri lebih dari 3.800 peserta. Termasuk anak-anak dari berbagai kalangan, jajaran di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, perwakilan Unicef, sejumlah CEO perusahaan di Jawa Timur, serta berbagai organisasi masyarakat yang peduli anak-anak.
Puncak HAN ke-40 di Surabaya juga menjadi pencapaian prestisius yang turut menghiasi perayaan tersebut. Sebab, di momen ini, Surabaya mendapat penghargaan bergengsi berupa Sertifikat Kota Layak Anak Internasional dari child friendly cities initiative (CFCI) Unicef.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan kebanggaannya atas capaian Surabaya meraih sertifikat Kota Layak Anak Internasional. “Surabaya telah mendapatkan sertifikat Kota Layak Anak Internasional, sebuah pengakuan atas komitmen pemerintah dalam menjadikan kota ini ramah anak dan diakui secara internasional,” ujar Wali Kota Eri di sela acara Festival Ekspresi Anak.
Menurutnya, capaian menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar seluruh elemen masyarakat. Ia juga memuji peran para kepala keluarga sebagai pemimpin kecil.
“Karena pemimpin bukan hanya wali kota, tapi keluarga itu juga pemimpin. Bagaimana orang tua menyayangi anak-anaknya. Misalnya adanya kekurangan jangan dimarahi. Berilah semangat agar punya keberanian dan kebahagiaan,” tuturnya.
Wali Kota Eri juga menekankan pentingnya peran masyarakat dan orang tua menjaga dan mendidik anak-anak sebagai generasi penerus. "Saya sampaikan bagaimana dalam satu kampung di setiap RW, orang tua, tetangga, itu saling menjaga anak-anaknya. Karena mereka adalah calon pemimpin di masa mendatang," imbuhnya.
Wali Kota Eri juga menyadari bahwa perilaku anak-anak sangat dipengaruhi contoh yang diberikan orang tuanya. Oleh karena itu, ia mengimbau agar para orang tua lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata di depan anak-anak.
Festival Ekspresi Anak menjadi momentum penting untuk mengekspresikan harapan dan aspirasi anak-anak Surabaya. Parade karnaval yang menampilkan keragaman budaya dan kreativitas anak-anak menjadi salah satu sorotan utama.
Anak-anak dari berbagai usia turut dalam parade ini, dengan menampilkan warna-warni tradisi yang mencerminkan keberagaman Indonesia. Panggung utama festival juga diramaikan berbagai penampilan. Mulai dari pertunjukan band, fashion show anak-anak, remo massal, hingga kolaborasi musik anak nusantara.
Anak-anak disabilitas dari Rumah Anak Prestasi (RAP) dan SLB A YPAB ikut ambil bagian dalam festival ini. Mereka memperlihatkan bakat yang menginspirasi semua peserta dan tamu undangan yang hadir. Tidak ketinggalan, Kongres Anak Surabaya juga diselenggarakan di Atlantis Hall. Ajang ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan kota.
Dalam kongres tersebut, anak-anak berdiskusi, berbagi ide, dan menyampaikan aspirasi terkait isu-isu yang dihadapi. Mereka memberikan masukan untuk kebijakan yang lebih ramah anak, menegaskan pentingnya peran anak dalam proses pembangunan.
Puncak acara ditandai dengan peluncuran dua Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya yang berkaitan dengan perlindungan anak, yaitu Perwali tentang Mekanisme Pelaksanaan Kota Layak Anak dan Perwali tentang Mekanisme Pemberian Perlindungan Khusus Kepada Anak.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, memberikan apresiasi komitmen Pemkot Surabaya dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Menurutnya, Kota Surabaya telah mencapai Kategori Utama Kota Layak Anak berturut-turut. Karena itu, ia optimis Surabaya akan meraih kategori tertinggi tahun depan.
“Anak-anak di Kota Surabaya patut berbangga karena Wali Kota Eri Cahyadi memiliki komitmen kuat dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Saya yakin komitmen ini bisa mengantar Surabaya meraih kategori tertinggi Kota Layak Anak tahun depan,” kata Menteri Bintang dalam sambutannya melalui virtual.
Menteri PPPA menyampaikan selamat kepada Pemkot Surabaya atas penghargaan internasional yang diraih, yakni sertifikat komitmen Kota Layak Anak Dunia dari Unicef.
“Sertifikat ini membuat Surabaya dapat menjadi anggota CFCI. Pada dasarnya CFCI merupakan sebuah forum atau jaringan khusus di dunia yang berfokus pada Kota Layak Anak Dunia," ujarnya.