Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Jalan Cumpat No.1, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Jumat, (13/9/2024). Diresmikannya SPBUN ini untuk memudahkan kelompok usaha bersama (KUB) nelayan di kawasan Bulak dalam mendapatkan bahan bakar solar.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa SPBUN ini merupakan program dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Republik Indonesia dalam mendukung kebutuhan nelayan. Ini merupakan SPBUN pertama di Kota Surabaya yang bisa dibangun cepat untuk digunakan KUB nelayan di kawasan Bulak.
“Alhamdulillah sudah meresmikan SPBUN. Semoga peresmian SPBUN ini bisa memberikan manfaat untuk nelayan. Karena nelayan akan mendapatkan harga subsidi untuk solar,” kata Wali Kota Eri.
Ia menjelaskan, harga jual bahan bakar solar di SPBUN khusus nelayan ini sama dengan seperti di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) lainnya, yakni Rp6.800 per liter. Sebab, harga yang dijual dengan SPBU sama-sama bahan bakar bersubsidi.
Wali Kota Eri menambahkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Kemenkop UKM dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus akan membangun SPBUN di kampung nelayan lainnya. Jika saat ini bahan bakar Bio Solar, ke depan ada SPBUN pertalite khusus nelayan di Surabaya.

Sebelumnya ia telah berdiskusi dengan Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Aji Anom Purwasakti. Dalam diskusi itu ia ingin segera membangun SPBUN pertalite untuk nelayan.
“Dalam waktu dekat, kami akan membentuk seperti ini. Apakah tempatnya jadi satu, atau di tempat lain. Atau mendekatkan dengan nelayan di Medokan Ayu. Karena nelayan di Medokan Ayu kebanyakan menggunakan pertalite,” ungkapnya.
Ia berharap, SPBUN bio solar ini dapat memberikan manfaat bagi nelayan. Selain itu, ia berharap hasil tangkapan nelayan semakin besar untuk memberi manfaat bagi keluarga ke depannya.
“Kami matur nuwun kepada Kemenko UKM dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus yang sudah memiliki program begitu luar biasa. Kami berharap ke depannya bisa berdampak sangat positif kepada nelayan di Kota Surabaya,” harapnya.
Dalam peresmian SPBUN ini, hadir pula Eksekutif General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti; Ketua Umum Persatuan Nelayan Indonesia, Deni Setiawan; Ketua Baznas Kota Surabaya, Mohammad Hamzah; Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Tanjung Perak Surabaya, Theresia Wahyu Dianti; dan Ketua Koperasi Jasa Bahari, Ahmad Sukron.
Hadir pula Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim yang diwakili oleh Andrio Himawan, serta jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Kota Surabaya.

Direktur Management Office Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM RI, Dani Hamdan menyampaikan banyak terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi yang telah bergerak cepat (gercep) memenuhi kebutuhan nelayan. Ia berharap SPBUN ini bisa menjamin kebutuhan nelayan dalam mendapatkan bahan bakar.
“Pak Wali ini kepala daerah paling gercep dan responsif memenuhi kebutuhan lahan untuk solusi nelayan. Kami berharapnya di titik kampung nelayan lainnya di Surabaya bisa terpenuhi (solar bersubsidi),” ujar Dani.
Dani menyebutkan, jumlah SPBUN di kampung nelayan Indonesia saat ini rasionya masih sangat kecil. Dari data Kemenkop UKM, jumlah SPBUN yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan nelayan di Indonesia hanya ada di 412 titik. Sementara itu, jumlah kampung nelayan di Indonesia lebih dari 10.700 titik.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menjelaskan, SPBUN ini bagian dari pilot project program bio solar. Di mana pemkot berkolaborasi dengan Kemenkop UKM RI dan Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Baznas Kota Surabaya, dan Koperasi. SPBUN ini akan dikelola oleh Koperasi Jasa Bahari 64 di kawasan Bulak, Surabaya.
“Koperasi ini memiliki 90 anggota, yang seluruhnya nelayan sekaligus penerima manfaat SPBUN. Kami harap, SPBUN ini bisa dimanfaatkan nelayan di sekitar Bulak dan sekitarnya,” pungkasnya.