• 24 Apr, 2025

Sinkronkanisasi Data dengan BPS, Pemkot Canangkan Kelurahan Cinta Statistik

Sinkronkanisasi Data dengan BPS, Pemkot Canangkan Kelurahan Cinta Statistik

Pentingnya data statistik telah menjadi salah satu kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sebab di dalam data statistik bisa dimanfaatkan,sekaligus diolah untuk beberapa kepentingan. Misalnya pendataan kependudukan, sosial-kesejahteraan, ekonomi, dan sektor lainnya. 

Itu sebabnya kali ini Pemkot Surabaya mencanangkan 100 persen kelurahan di Kota Surabaya Cinta Statistik (Cantik).Program yang diinisiasi Badan Pusat Statistik (BPS) ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas statistik di tingkat kelurahan. Dengan begitu pengambilan keputusan dalam pembangunan lebih tepat sasaran.

Pencanangan ini dilakukan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli dan Kepala BPS Surabaya, Arrief Chandra Setiawan. Pencanangan Kelurahan Cantik itu digelar di Graha Sawunggaling, Lantai 6 Kantor Pemkot Surabaya, pada Senin (29/7/2024). 

Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa pemkot dan BPS masing-masing memiliki data statistik warga Kota Pahlawan. Data Cek-In Warga milik pemerintah kota nantinya akan disinkronkan dengan aplikasi statistik milik BPS.

“Data yang kami miliki akan disinkronkan semua ke aplikasi BPS. Dengan sinkronisasi ini, pemkot bisa mengetahui berapa jumlah warga miskin di setiap wilayah,” kata Wali Kota Eri seusai acara.

Selain itu, Wali Kota Eri juga menerangkan bahwa aplikasi BPS ini bisa memetakan persentase warga miskin Surabaya maupun non-Surabaya yang tinggal di Kota Pahlawan. “Nantinya kami bisa tahu berapa warga miskin Surabaya dan non-Surabaya. Hal ini juga berlaku untuk data pendidikan," jelasnya.

Menurut Wali Kota Eri, program Desa/Kelurahan Cantik yang diinisiasi BPS sangat membantu pemerintah dalam pengambilan kebijakan. Ia optimis sinkronisasi data ke aplikasi BPS akan meningkatkan akurasi dalam pengambilan kebijakan pembangunan di tingkat kelurahan. 

foto b program kota 1
“Adanya sinkronisasi data ini, beberapa kebijakan tahun 2025-2026 bisa lebih tepat sasaran,” Wali Kota Eri menambahkan.

Sebagai contoh, data warga miskin Surabaya yang tinggal di rumah kontrak atau indekos, dapat diketahui melalui aplikasi. Data tersebut mendorong pemkot mengintervensi agar lebih tepat sasaran. 

Wali Kota Eri menyatakan bahwa pemerintah kota secara berkala akan melakukan sinkronisasi data statistik ke aplikasi BPS. Terutama terkait dengan perubahan data warga yang pindah atau masuk ke Kota Surabaya.

“Aplikasi Cek-In Warga diperbarui sebulan sekali, dan setiap ada perubahan data, akan langsung dimasukkan ke BPS. Kami juga bekerja sama dengan RT/RW, agar setiap orang yang masuk melaporkan ke Cek-In Warga. Setelah dilaporkan, data akan dimasukkan ke aplikasi BPS,” urainya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menargetkan pada akhir tahun 2024, data statistik di 153 kelurahan se-Surabaya bisa dimasukkan ke aplikasi BPS. Dengan begitu, pemkot bisa mengambil kebijakan yang mencakup seluruh kelurahan

Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli menerangkan bahwa semua data monografi kelurahan di Surabaya akan dimasukkan ke dalam aplikasi BPS. Termasuk data perekonomian warga dan infrastruktur di setiap wilayah. 

“Akan ada semua data di dalamnya. Misalnya infrastruktur, ekonomi, kesejahteraan, dan kesehatan. Pak Wali Kota akan menggunakannya untuk kebijakan pembangunan di Surabaya,” Zulkipli menerangkan.

Ia menambahkan bahwa data monografi di setiap kelurahan bisa diserahkan ke BPS dan dimasukkan ke dalam aplikasi. Menurutnya, di Indonesia, daerah yang 100 persen menerapkan Kelurahan Cantik masih sangat terbatas.