PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) khusus babi di Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Jumat (23/2/2023). RPH khusus babi ini hasil relokasi dari Pegirian, Semampir, tepatnya di kawasan wisata religi Ampel Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 1927.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku bersyukur karena RPH khusus babi bisa dipindahkan dari kawasan Pegirian. Ia berharap, dengan dipindahnya RPH ke Banjarsugihan, omzet Perusahaan Daerah (PD) RPH Surabaya bisa semakin meningkat.
“Karena empat hari kita melakukan pemotongan dalam seminggu, per harinya 200 ekor lebih. Ketika dipindahkan ke Banjarsugihan, harapannya bisa lebih dari target, karena tempatnya lebih besar dan nyaman,” kata Wali Kota Eri Cahyadi usai peresmian.
Menurutnya, RPH khusus babi di Banjarsugihan tempatnya lebih representatif dan nyaman. Lebih dari itu, lokasinya juga tidak seperti di Pegirian yang berdekatan dengan kawasan religi Sunan Ampel.
“Harapan kami semua, berdirinya RPH di Banjarsugihan ini bisa meningkatkan omzet RPH, terkait semuanya bisa naik. Terutama untuk (pemotongan) babi yang sudah dipindahkan,” ujarnya.
Selain rumah potong khusus babi, Wali Kota Eri mengungkapkan pihaknya juga berencana memindahkan RPH Pegirian. Rencananya, pemotongan sapi di Pegirian itu dipindahkan ke kawasan Tambak Osowilangun Surabaya.
“Insyaallah di bulan September, kita juga akan memindahkan terkait dengan pemotongan sapi di tempat baru, yaitu di Tambak Osowilangun. Dengan dua tempat pemotongan yang berbeda, saya juga berharap (omzet) bisa naik," tuturnya.
Keberadaan RPH khusus babi di Banjarsugihan diharapkan bisa berdampak terhadap meningkatnya ekonomi warga sekitar. Bahkan, secara khusus ia meminta manajemen PD RPH Surabaya melibatkan warga setempat.
“Sudah ada sekitar tujuh warga bekerja di sini. Mudah-mudahan (pekerja) akan bertambah ketika jumlah babinya juga bertambah. Semakin banyak yang dipotong, semakin banyak membutuhkan tenaga. Nantinya tenaga itu difokuskan warga sekitar,” jelasnya.
Selain RPH khusus babi, di tempat dan lokasi yang sama, Wali Kota Eri sekaligus meresmikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R (reduce, reuse dan recycle). Saat ini TPS 3R Banjarsugihan mampu mengolah tiga ton sampah per hari. Namun ke depan ditargetkan sanggup mengolah sampah hingga 10 ton per hari seperti di TPS 3R Jambangan.
Sementara itu, Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menyatakan bahwa setelah RPH khusus babi direlokasi dari Pegirian ke Banjarsugihan, pihaknya langsung melakukan uji coba pemotongan.
“Kami sudah menetapkan masa uji coba sejak Senin pekan lalu, sampai dengan Sabtu ini. Saat ini sudah berjalan normal, dan berjalan baik, adaptasi peralatan atau lainnya sudah normal, karena proses penyesuaian berjalan baik,” Fajar menjelaskan.
Senada dengan Wali Kota Eri, RPH khusus babi di Banjarsugihan memotong sekitar 200 ekor. Adapun jadwalnya dilakukan seminggu empat kali. Fajar memastikan akan terus menambah kuantitas pemotongan babi di RPH Banjarsugihan. Meskipun peralatan potong di RPH Banjarsugihan menggunakan alat tradisional.
“Tantangan dari Pak Wali, kalau bisa per malam potong 500 (ekor), tentu akan ada modernisasi peralatan. Saat ini masih menggunakan alat tradisional, atau sama dengan di Pegirian. Jadi tempatnya baru, tapi peralatan masih lama,” ungkap Fajar.
Lebih detailnya, RPH khusus babi Banjarsugihan telah dilengkapi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dengan teknologi baru dan sangat representatif. Hal ini berbeda dengan di Pegirian yang masih terbatas.