• 24 Apr, 2025

Resmikan 153 Puskesmas Pembantu, Jadi Bukti Wali Kota Eri Prioritaskan Kesehatan

Resmikan 153 Puskesmas Pembantu, Jadi Bukti Wali Kota Eri Prioritaskan Kesehatan

SURABAYA-Sebanyak 153 Puskemas Pembantu (Pustu) dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP) telah diresmikan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Penyediaan Pustu ILP ini sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan preventif di Kota Pahlawan.

Peresmian ini dipusatkan di Pustu Putat Jaya Gede, Kecamatan Sukomanunggal, pada Jumat (14/06/2024). Peresmian itu juga diikuti 152 Pustu se Kota Surabaya melalui daring. 

Acara peresmian itu dihadiri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi beserta jajarannya. Selain itu, acara ini juga dihadiri Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Endang Maria Sumiwi.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa Pustu ada di setiap kelurahan dengan layanan ILP. Layanan ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan skrining kesehatan.

“Hari ini dilakukan launching (peresmian) integrasi Pustu IPL di Kota Surabaya. Ini menunjukan kesehatan menjadi prioritas bagi saya, selain sektor pendidikan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, selepas acara peresmian.

Ia berharap, layanan Pustu ILP bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan screening. Dengan demikian, risiko atau berbagai penyakit yang lebih serius bisa diantisipasi. 

“Ke depan bisa mengetahui, sebelum orang tersebut sakit, karena sebelumnya sudah dilakukan screening. Nantinya setiap RW bisa memiliki data penyakit yang diderita setiap warganya,” ujarnya.

Baginya, data kesehatan masyarakat dapat digunakan sebagai langkah preventif suatu wilayah. Terutama terhadap risiko penyakit yang banyak bermunculan di wilayah setempat.

“Sehingga bisa memetakan wilayah Surabaya. Misal, di suatu wilayah muncul satu penyakit. Jadi, nantinya sudah tahu apa yang harus dilakukan, agar risikonya tidak semakin parah. Ini bentuk antisipasi, itulah yang disebut perencanaan,” paparnya.

Keberadaan Pustu dengan layanan ILP ini sebagai langkah awal mewujudkan Pos Pelayanan Keluarga tahun 2025 mendatang. Wali Kota Eri berharap ke depan Posyandu bisa berubah menjadi Pos Pelayanan Keluarga.

“ILP ini baru pertama di Surabaya dan memiliki hubungan dengan Posyandu. Tahun depan, saya harap 2 ribu lebih Posyandu berubah menjadi Pos Pelayanan Keluarga. Sesuai namanya, layanan keluarga tidak hanya anak-anak, tapi juga keluarga,” ia menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjelaskan, sebanyak 153 Pustu ILP yang diresmikan ini beroperasional setiap Senin-Sabtu. Di setiap Pustu ILP dilengkapi dengan satu dokter umum perawat dan bidan.

“Nantinya yang datang ke Pustu ILP ini tidak hanya orang sakit, tapi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan atau screening seperti cek gula darah, tekanan darah, atau ibu hamil yang ingin berkonsultasi,” terang Nanik.

Nanik juga mengungkapkan, Dinkes Kota Surabaya akan bekerja sama dengan Kemenkes RI untuk melengkapi fasilitas di Pustu IPL secara bertahap. Ia menegaskan kerja sama ini tengah diajukan.

Adapun Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Endang Maria Sumiwi dalam paparannya menyebut, bahwa Surabaya menjadi kota pertama dengan peresmian Pustu IPL terbanyak serentak.

“Pustu dengan layanan ILP ini merupakan strategi kami untuk memperkuat layanan kesehatan, sekaligus implementasi UU Kesehatan terbaru yang disahkan bulan Agustus tahun 2023 lalu. Di mana cerminannya adalah masa Covid-19 lalu,” urainya.

Selain itu, Maria juga mengungkapkan bahwa standar Pustu dengan layanan IPL adalah pemeriksaan USG, kursi ginekologi untuk pemeriksaan kehamilan, pemeriksaa gula darah, serta pemeriksaan tekanan darah dan gigi.

Ia menilai Pustu ILP di Surabaya sudah cukup lengkap. Ia memuji kerja keras Pemkot Surabaya yang melakukannya secara bertahap untuk menambah peralatan. Ke depan ia akan mendorong agar setiap Pustu dilengkapi dengan kegiatan Lansia dan pendampingan caregiver untuk Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).