• 24 Apr, 2025

Ratusan Miliar Digelontor Pemkot Surabaya untuk Tangani Banjir di Surabaya Barat

Ratusan Miliar Digelontor Pemkot Surabaya untuk Tangani Banjir di Surabaya Barat

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya tengah fokus menangani banjir di tiga titik. Ketiganya berada di Surabaya Barat yang meliputi Jalan Tengger Raya (Sambikerep-Benowo), Jalan Pakal Madya Kecamatan Pakal, dan di depan perumahan Pondok Benowo Indah (PBI).

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, tahun ini Pemkot Surabaya mengalokasikan dana sebesar Rp776.459.678.139 untuk penanganan banjir. Sekitar Rp350 miliar dikhususkan untuk penanganan banjir di Surabaya Barat, lantaran pembangunan infrastruktur diprioritaskan di kawasan tersebut.

“Dana keseluruhan (penangganan banjir) Rp 776 miliar. Nah, untuk Surabaya Barat belum kami hitung detailnya. Tapi untuk box culvert antara Rp300 M-Rp350 M. Mungkin setengahnya (dari total anggaran) untuk Surabaya Barat, karena pembangunan kota mengarah ke sana,” kata Syamsul beberapa waktu lalu.

Menurutnya, di Surabaya Barat ada tiga titik utama yang harus dibereskan tahun ini. Yakni di Jalan Tengger Raya (Sambikerep-Benowo), jalan Pakal Madya Kecamatan pakal, dan depan perumahan Pondok Benowo Indah (PBI).

Untuk penanganan banjir di Tengger Raya, pihaknya mengebut pembangunan tanggul penahan. Selain itu, DSDABM Kota Surabaya juga meninggikan Jalan Tengger Raya, antara 30-50 centimeter, dengan panjang sekitar 500 meter. Termasuk pengerukan dan pendalaman bozem di wilayah tersebut.

“Saya sudah cek lokasi. Teman-teman Satgas sudah bergerak cepat, dan sudah hampir dapat 1 meter. Memang percepatan pembangunan tanggul dulu, karena hujan diperkirakan masih turun,” kata Syamsul saat jumpa pers di kantor Diskominfo Kota Surabaya, Rabu (21/2/2024).

Selain di wilayah Tengger Raya, Pemkot Surabaya juga fokus menyelesaikan banjir di Pakal Madya. Meskipun sebenarnya di Tengger Raya dan di Pakal Madya adalah banjir kiriman dari daerah lain. Sebetulnya Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi sudah meminta jajarannya untuk membangun tanggul di Pakal Madya, .

“Kami sudah membangun tanggul darurat, atau tanggul sementara dengan memasang sandbag (karung pasir). Biasanya sandbag ini diisi pasir, tapi saya sudah meminta untuk diisi aspal bekas. Itu penanganan darurat, dan nanti dilakukan penanggulan permanen,” tegasnya.

Adapun penanganan banjir di Benowo depan perumahan PBI dengan cara membangun box culvert sementara. Upaya ini untuk membendung luapan air. Di lokasi ini tengah dicarikan saluran air menuju Sememi. Selain itu, pemkot juga tengah memperdalam saluran air untuk menampung air lebih banyak.

Secara umum, banjir di Surabaya Barat diakibatkan beberapa hal. Pertama, salurannya belum terkoneksi dengan baik. Ke depan pemkot akan terus menghubungkan beberapa saluran air, termasuk melanjutkan pembangunan box culvert hingga ke perbatasan Gresik.

Kedua, pompa air dan fasilitas pompanya masih kurang. Ditambah belum ada saluran menuju ke laut. Selain itu, masih banyak yang belum dilengkapi rumah pompa. Akibatnya, ketika laut pasang, terjadi tabrakan antar ari dari adarat dan laut. Inilah yang menyebabkan banjir. Terakhir, memang kontur Surabaya di bawah Gresik, dan menyebabkan Kota Pahlawan mendapat banjir kiriman dari area di atasnya.

“Seperti di wilayah Tengger Raya, sebetulnya hujannya sudah selesai. Pada saat hujan sudah reda, kami pulang. Tapi tidak lama kemudian di wilayah itu banjir. Padahal tidak hujan. Banjir ini murni kiriman, karena kontur Gresik lebih tinggi dari Surabaya," ujarnya.

Pemkot Surabaya akan terus melakukan berbagai upaya untuk menahan banjir kiriman. Harapannya pada saat kota lain hujan, tidak menimbulkan genangan di Surabaya Barat. “Saat ini tengah dibangun dinding penahan dulu, bozem dan mengeruk saluran, supaya tidak menyebabkan banjir,” Syamsul menambahkan.

Penanganan banjir secara umum dengan menahan hulu, kemudian di tengah dilakukan manajemen, dan hilirnya dilakukan percepatan pengalirannya. Dalam rangka mempercepat pengaliran, pemkot juga menggunakan pompa air.

“Saat ini, pemkot mempunya pompa air berkapasitas antara 1 meter kubik per detik sampai yang paling besar 5 meter kubik per detik,” Syamsul memungkasi.

Ia memastikan jumlah rumah pompa di Surabaya mencapai 72 unit, dan masing-masing rumah pompa memiliki 2-3 pompa. Bahkan ada yang mencapai tujuh pompa. Sedangkan total semua pompa se-Surabaya mencapai 315 unit.