• 24 Apr, 2025

Pemkot Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Demam Berdarah

Pemkot Surabaya Tingkatkan Kewaspadaan Demam Berdarah

Memasuki musim hujan membuat Pemerintah Kota Surabaya mulai mewaspadai demam berdarah dengue. Kewaspadaan ini ditandai dengan terbitnya Surat Edaran (SE) dengan Nomor: 400.7.9.2/23434/436.7.2/2024, untuk mengantisipasi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Surat edaran yang ditandatangani Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani, pada 30 Oktober 2024 ini mengimbau masyarakat untuk aktif memberantas sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus.

Melalui imbauannya, Pjs Wali Kota Restu Novi meminta masyarakat konsisten mengendalikan vektor DBD dengan mengoptimalkan kegiatan PSN secara masif dan berkesinambungan. 

"Kami mengimbau untuk terus aktif mengurangi penyebaran kasus DBD melalui pengendalian vektor yang efektif,” ujar Restu Novi, Rabu (6/11/2024).

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Surabaya diperkirakan akan memasuki musim penghujan pada minggu pertama November 2024. 

Namun, curah hujan sudah mulai meningkat sejak minggu ketiga Oktober. Oleh karena itu, Pjs Wali Kota menegaskan pentingnya kewaspadaan dini untuk mengurangi risiko penyebaran DBD.

Surat edaran tersebut memaparkan langkah-langkah PSN 3M Plus yang harus dilakukan masyarakat. Langkah-langkah tersebut meliputi menguras tempat penampungan air setidaknya sekali seminggu, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Selain itu, langkah Plus mencakup penggantian air vas bunga dan tempat minum burung setiap minggu, memperbaiki saluran air yang tersumbat, serta memasang kawat kasa di jendela dan pintu.

Masyarakat juga diimbau menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di kamar, dan menjaga pencahayaan untuk mencegah nyamuk bersarang. Tanaman pengusir nyamuk seperti serai dan lavender juga disarankan untuk ditanam di sekitar rumah.

Pemkot Surabaya juga mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam program "Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik" (G1R1J). Di mana setiap rumah diwajibkan memiliki Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang bertugas memantau kebersihan lingkungan sekitar. Dengan program ini, Pemkot berharap dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih dari 95 persen di masing-masing wilayah.

Restu Novi mengajak warga, terutama ibu-ibu di tingkat RT/RW, untuk menjadi Jumantik dan memastikan setiap sudut rumah bebas dari jentik nyamuk. Selain itu, kegiatan PSN 3M Plus akan dilaksanakan berbasis wilayah dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk kader Surabaya Hebat (KSH), PKK, dan siswa pemantau jentik. Kegiatan ini dijadwalkan setiap hari Jumat di seluruh kecamatan, kelurahan, RT/RW, serta tempat-tempat umum seperti sekolah dan perkantoran.

Pjs Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk segera membawa anggota keluarga yang mengalami gejala DBD ke fasilitas kesehatan terdekat. Gejala umum DBD antara lain demam tinggi, bintik merah pada kulit, nyeri otot, pusing, mual, hingga mimisan.