• 24 Apr, 2025

Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan dengan Pembangunan Rumah Sakit Baru

Pemkot Surabaya Tingkatkan Akses Pelayanan Kesehatan dengan Pembangunan Rumah Sakit Baru

Ch (49), warga Margorukun, Kelurahan Gunding, Surabaya, merasa lega setelah menjalani kontrol rutin di poli jantung RSUD Dr. M. Soewandhie. Menurutnya, pelayanan di rumah sakit milik Pemkot Surabaya ini semakin baik. Di mana waktu antrean yang lebih singkat, berkat sistem pendaftaran online yang memudahkan warga mengetahui estimasi waktu kedatangan.

"Selama setahun belakangan, saya rutin kontrol di poli jantung, dan antreannya tidak terlalu lama. Dengan daftar online, kami bisa tahu perkiraan waktu datang, jadi tidak perlu menunggu lama," ujar Ch pada Kamis (7/11/2024).

Peningkatan pelayanan di RSUD Dr. M. Soewandhie terlihat sejak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi pada November 2022. Sebagai rumah sakit milik Pemkot yang berlokasi di Jalan Tambak Rejo, RSUD ini menjadi salah satu tujuan utama warga untuk berobat. 

Selain itu, Pemkot Surabaya juga mengelola RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) yang terletak di Jalan Kendung, Surabaya Barat, memberikan akses lebih mudah bagi warga di kawasan tersebut.

"Sejak ada RSUD BDH yang lebih dekat, saya jadi lebih mudah mengakses layanan kesehatan," kata Nur, warga Kendung, Kecamatan Benowo. Sebelumnya, Nur sering berobat ke RSUD Dr. Soetomo yang berada di bawah Pemprov Jawa Timur.

Untuk semakin meratakan akses layanan kesehatan, Pemkot Surabaya kini membangun rumah sakit baru, RSUD Eka Candrarini, atau RSUD Surabaya Timur, yang terletak di Jalan Medokan Asri Tengah. 

Rumah sakit ini akan melengkapi RSUD Dr. M. Soewandhie dan RSUD BDH dalam melayani warga Surabaya. RSUD Surabaya Timur juga akan fokus pada layanan ibu dan anak, termasuk spesialis Obgyn serta perlindungan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

“Kami bersama DPRD memiliki visi yang sama untuk membangun layanan kesehatan yang merata di Surabaya. Dengan adanya RSUD Surabaya Timur, kami harap bisa mencapai pemerataan pelayanan kesehatan,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi saat peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit.

layanan-rumah-sakit-1.jpg

Eri menjelaskan, RSUD Surabaya Timur diprioritaskan untuk ibu dan anak, namun tetap melayani semua jenis penyakit. Rumah sakit ini direncanakan mulai beroperasi bertahap pada November 2024. Pembangunan RSUD ini disambut baik oleh warga sekitar, seperti Tasya, warga Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut. 

"Jika ada rumah sakit pemkot yang dekat, biaya lebih ringan dibandingkan rumah sakit swasta," harapnya.

Selain RSUD Surabaya Timur, Pemkot Surabaya berencana membangun dua rumah sakit tambahan pada 2025, masing-masing di Surabaya Selatan dan Utara. 

"Kami berharap dengan adanya dua rumah sakit baru ini, beban layanan di RSUD Dr. M. Soewandhie dan RSUD BDH dapat berkurang, dan setiap rumah sakit bisa melayani sekitar 500 pasien per hari," kata Eri.

Upaya Pemkot Surabaya untuk memperluas akses layanan kesehatan ini mendapat apresiasi dari anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Johari Mustawan. 

“Kami mendukung penuh pembangunan rumah sakit di Surabaya Timur serta dua rumah sakit baru di kawasan selatan dan utara. Ini penting untuk memastikan layanan kesehatan mudah diakses warga,” ujarnya.

Johari juga mengimbau Pemkot Surabaya agar terus mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat. "Surabaya sudah memiliki Universal Health Coverage (UHC), artinya setiap warga cukup membawa KTP untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik," tandasnya.

Dengan adanya pembangunan rumah sakit baru dan peningkatan fasilitas pelayanan, Pemkot Surabaya berharap dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, mudah, dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.