• 24 Apr, 2025

Optimalkan Performa Guru, Pemkot Surabaya Rampingkan 29 Aplikasi

Optimalkan Performa Guru, Pemkot Surabaya Rampingkan 29 Aplikasi

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Surabaya terus berinovasi dalam memberikan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Karenanya, untuk mengoptimalkan performa guru dalam mengajar, pemkot merampingkan sejumlah aplikasi di ruang pendidikan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa pemkot segera memberikan dukungan maksimal melalui berbagai program dan fasilitas. Khususnya untuk terus mendukung program pendidikan yang telah dicanangkan pemerintah. Harapannya adalah dapat menciptakan SDM unggul dan mampu bersaing di era global.

“Tugas utama guru adalah mengajar murid, tidak sibuk pada administrasi. Kalau aplikasi ini punya administrasi yang sama, maka buatlah satu domain untuk mengisi semuanya. Kalau sudah laporan lewat aplikasi, tanda tangan lewat digital lalu disimpan, langsung masuk. Otomatis tidak perlu dicetak,” kata Wali Kota Eri, Minggu (7/1/2024).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, guru dan tenaga pendidik memiliki beragam tugas di. Mulai dari mendampingi proses pembelajaran, menyiapkan perangkat pembelajaran, hingga menyiapkan perangkat penilaian.

Karenanya, Dispendik Surabaya akan merampingkan aplikasi agar tidak membebani para guru. Aplikasi tersebut akan dirampingkan menjadi satu domain multifungsi.

“Ke depan harus lebih efektif, karena memang tugas guru itu banyak. Betul kata Pak Wali, kalau aplikasi terlalu banyak kasihan guru. Sebab, guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran, agar tidak monoton dan menyenangkan,” kata Yusuf.

Ia mencontohkan, pada pengisian penilaian angka kredit (PAK) akan dikonversi ke sasaran kinerja pegawai (SKP). Dengan demikian, urusan administrasi guru bisa berkurang. Saat ini, terdapat 29 aplikasi milik Dispendik Surabaya akan dirampingkan menjadi satu domain dengan empat tugas pokok.

“Kepala sekolah ngecek pelaporan saja, guru punya fungsi entry dan pelaporan masalah siswa, baik yang putus sekolah, jumlah siswa, gamis (keluarga miskin), dan lainnya. Nanti ada fungsi admin entry dan pelaporan untuk mengecek gedung rusak berapa dan sebagainya,” jelasnya.

Sedangkan bagi siswa, bisa mengakses soal tryout PPDB untuk proses pengayaan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk memodifikasi proses pembelajaran bagi siswa dalam memenuhi tuntutan zaman yang semakin dinamis

Sama seperti sebelumnya, aplikasi ini tetap bisa diakses kepala sekolah, guru, hingga siswa. Ke depan aplikasi ini dapat diakses menggunakan NIK pengguna. “Perampingan tersebut tentunya juga akan segera disosialisasikan kepada para guru,” pungkasnya.