• 24 Apr, 2025

Inflasi Januari Jadi Terendah Selama Lima Tahun Terakhir

Inflasi Januari Jadi Terendah Selama Lima Tahun Terakhir

BADAN Pusat Statistik (BPS) Surabaya mencatat inflasi bulanan atau month-to-month (m-to-m) pada Januari 2024 berada di angka -0,26 persen. Sedangkan inflasi tahunan atau year-on-year (y-on-y) pada Januari 2024 mencapai 2,40 persen.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma menjelaskan bahwa inflasi Januari 2024 ini terendah selama lima tahun terakhir.

Merujuk inflasi (m-to-m) di Surabaya pada Januari 2020 berada di angka 0,50 persen. Setahun berselan mencapai 0,32 persen, sedangkan 2022 sebesar 0,46 persen, dan tahun lalu sebesar 0,36 persen, dan pada 2024 berada di angka -0,26 persen.

“Artinya, pada Januari 2024, Surabaya mengalami deflasi 0,26 persen, dan ini inflasi minus Surabaya terendah selama lima tahun terakhir,” kata Vykka Anggradevi Kusuma, Sabtu (17/2/2024).

Menurutnya, ada lima komoditas yang menyumbang inflasi terbesar pada bulan Januari 2024, yaitu tomat 0,06 persen, tukang bukan mandor 0,03 persen, bawang merah 0,03 persen, mobil 0,02 persen, dan bawang putih 0,01 persen.

Adapun penyebab komoditas volatile food atau pangan bergejolak yang menyumbang inflasi bulan Januari seperti tomat dan bawang merah. Keduanya disebabkan hasil panen yang berkurang imbas dari perubahan cuaca. Hal ini menyebabkan ketersediaan menjadi berkurang, sehingga harga mengalami kenaikan.

“Selain itu, pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri hampir semuanya impor. Adanya kenaikan harga bawang putih disebabkan dari daerah asal (impor) juga sudah naik. Ini berimbas di dalam negeri,” katanya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengendalikan inflasi. Di antaranya melakukan kerja sama, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk menyalurkan Beras SPHP melalui Wartek Inflasi. Bahkan, pemkot juga rutin melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional.

“Kami dari TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Surabaya juga melakukan identifikasi kebutuhan pasokan bapokting yang berasal dari pasar PD Pasar Surya, pasar binaan dinkopdag, RSUD, restoran, SWK binaan Dinkopdag, serta toko kelontong binaan Dinkopdag guna pemenuhan kebutuhan ketersediaan,” kata dia.

Sedangkan dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pokok, pemkot menjalin kerja sama antar-daerah. Sebut saja dengan Pemerintah Kabupaten Blitar, Pemkab Sidoarjo, Pemkab Malang, Ngawi, dan Sumenep untuk memenuhi komoditas, seperti beras, cabai, dan bawang merah.

“Pelaksanaan gerakan pangan murah juga terus dilakukan di Rusun Panjaringansari Kecamatan Rungkut, guna membantu masyarakat untuk memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau,” tegasnya.

Dengan berbagai terobosan itu, TPID berharap Kota Surabaya selalu stabil dan tetap pada rentang sasaran target inflasi nasional tahun 2024, yaitu sebesar 2,5 persen ±1 hingga akhir tahun, sehingga capaian inflasi tetap pada rentang sasaran target.

“Inflasi maupun deflasi dapat membahayakan apabila berada pada tingkat tertentu atau berlebihan. Inilah kebijakan pemerintah pusat dengan menetapkan sasaran target inflasi sebesar 2,5 persen ±1. Perekonomian suatu wilayah dikatakan baik apabila harga barang dan jasa stabil,” ujarnya.