WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya. Ia menerima penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Sebuah lencana yang hanya diperuntukkan kepada kepala daerah, dan hanya diberikan sekali dalam seumur hidup. Adapun Wali Kota Eri menjadi Wali Kota Surabaya pertama yang menerima tanda kehormatan ini.
Penganugerahan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha ini diberikan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24/TK/Tahun 2024. Tanda kehormatan ini diberikan Presiden Joko Widodo sebagai penghargaan atas jasa besar dan prestasi kinerja yang sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD).
Tanda kehormatan ini disematkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian dalam Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke XXVIII. Istimewanya, penghargaan ini diberikan di kantor Wali Kota Eri, di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024).
Pasalnya, Kota Surabaya dipercaya menjadi tuan rumah dan menjadi tempat Upacara Peringatan Hari Otoda 2024. Tentu, ini sejarah baru bagi Balai Kota Surabaya yang baru pertama kali menjadi tempat upacara di tingkat nasional.
Selain menerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Wali Kota Eri juga menerima penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan ini diraih berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD), di mana Kota Surabaya berhasil meraih skor 3,5866 dengan status Kinerja Tinggi. Skor ini menempatkan Surabaya di posisi tertinggi untuk tingkat kota.
“Saya mengucapkan selamat kepada rekan-rekan yang telah menerima penghargaan Satyalancana langsung dari Bapak Presiden yang saya wakili,” kata Mendagri, Tito Karnavian.
Menurutnya, berdasarkan prinsip reward and punishment, ia menegaskan bahwa penghargaan ini untuk menciptakan iklim kompetitif antar semua kepala daerah. “Saya harap pemberian penghargaan ini betul-betul membangkitkan motivasi rekan-rekan untuk berkompetisi secara positif,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Mendagri juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama 28 pemerintah daerah (pemda) lain. Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2023.
Ia juga menegaskan bahwa penerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dan penerima penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi patut berbangga. Sebab, penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian yang ketat dari berbagai pihak. Artinya tidak hanya dilakukan Kemendagri.
"Termasuk dari sekretaris militer juga mengecek, kemudian diikuti pihak-pihak eksternal, baik akademisi dan lembaga-lembaga internasional yang kredibel di Indonesia. Jelas lembaga ini tidak bisa diintervensi. Jadi, rekan-rekan yang terpilih perlu bangga,” katanya.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan terimakasih kepada ASN Pemkot Surabaya dan warga Kota Surabaya. Ia mengaku mendedikasikan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dan penghargaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi kepada RT/RW, LPMK dan Kader Surabaya Hebat (KSH).
Baginya, semua unsur telah berjuang dengan pemkot dalam membangun Surabaya menjadi lebih baik. Termasuk pembentukan Kampung Madani. “Karena tidak ada tujuan pemerintah hadir itu selain memberikan yang terbaik kepada warganya melalui kampung-kampung, melalui RT/RW,” ujarnya.
Ia menyadari bahwa kepala daerah dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dalam membangun Kota Surabaya. Setidaknya dibutuhkan dukungan dan peran dari semua pihak untuk bisa bergerak bersama.
“Saya selalu mengatakan kepada RT/RW, LPMK dan KSH, bahwa tujuan ini adalah bisa bergerak bersama, bukan hanya wali kotanya. Karena wali kota tidak bisa mendapatkan apa-apa, tanpa pergerakan dari warganya,” kata dia.
Berkat kerja keras dari berbagai stakeholder, di masa kepemimpinan Wali Kota Eri, penyelenggaraan pemerintah daerah selalu berkinerja tinggi. Berdasarkan hasil EPPD 2023, Kota Surabaya meraih skor 3,5866 dengan status Kinerja Tinggi dan menempati posisi pertama secara nasional di tingkat kota.
Penilaian yang berbuah penghargaan ini menjadi bukti bahwa berbagai program yang dijalankan Wali Kota Eri berhasil. Selama tiga tahun lebih memimpin Surabaya, ia berhasil menurunkan angka pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2021 di angka 9,68 persen, dan pada tahun 2022 turun menjadi 7,62 persen. Pada tahun 2023 turun sudah menyentuh angka 6,76 persen.
“Alhamdulillah angka kemiskinan juga terus turun. Menurut data BPS, angka kemiskinan Surabaya tahun 2021 mencapai 5,23 persen, tahun 2022 menjadi 4,72 persen, dan tahun 2023 sudah menjadi 4,65 persen,” tegasnya.
Selain itu, salah satu fokus utama Wali Kota Eri bersama jajaran Pemkot Surabaya adalah menekan stunting. Tahun 2022 angka stunting di angka 4,8 persen. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementerian Kesehatan tahun 2023, angka stunting tersisa 1,6 persen.
Begitu juga dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus naik setiap tahunnya. Masih data BPS, IPM Surabaya tahun 2021 di angka 82,31 dan tahun 2022 mencapai 82,74. Terakhir tahun 2023, IPM Surabaya sudah mencapai 83,99.